dc.description.abstract | Pembangunan jalan adalah proses pembukaan ruangan lalu lintas yang mengatasi berbagai rintangan geografis. Proses ini melibatkan pekerjaan pengalihan tanah, pengalihan tumbuh-tumbuhan (penebangan), pembangunan jembatan. Agar konstruksi jalan dapat melayani arus lalu lintas sesuai dengan umur rencana, maka perlu diadakan perencanaan perkerasan yang baik, karena dengan begitu konstruksi perkerasan jalan mampu memikul beban kendaraan yang melintas di atasnya dan menyebarkan beban tersebut ke lapisan-lapisan di bawahnya, termasuk tanah dasar tersebut, tanpa menimbulkan kerusakan yang berarti pada konstruksi jalan itu sendiri.
Pada penelitian ini, mengacu pada langkah-langakah bagaimana dalam merencanakan tebal perkerasan sehingga kualitas dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kinerja jalan lentur (flexible pavement) teruji sesuai umur rencana yang diharapkan, serta didasari dengan ketentutan metode Bina Marga.
Metode Bina Marga menetapkan korelasi nomogram antara jumlah lalu lintas harian rata-rata, Daya Dukung Tanah, Lintas Ekivalen rata-rata dan Faktor Regional yang akan didapat nilai Indeks Tebal Perkerasan, maka dengan ITP inilah dapat ditentukan tebal perkerasan dengan konversi koefisien kekuatan relatife material yang digunakan.
Berdasarkan hasil perhitungan desain tebal perkeraasan jalan lentur (flexible pavement) Sisingamangaraja diperoleh nilai ndeks Tebal Perkerasan (ITP) 11,0, D1 (Tebal lapis permukaan) 10 cm, D2 (Tebal lapis pondasi) 20 cm, D3 (Tebal lapis pondasi bawah) 32,3 cm. | en_US |