Studi Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Dan Tembaga (Cu) Pada Sayuran Sawi Dari Berbagai Lokasi Penanaman Di Wilayah Sumtera Utara
Abstract
Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui berapa kadar logam timbal (Pb) dan tambaga (Cu) dari sampel sawi yang diambil dari berbagai lokasi penanaman beserta atributnya berdasarkan ketinggian tempat dari permukaan laut (dpl) dan untuk mengetahui tingkat bahaya (batas cemaran maksimum) logam berat timbal (Pb) dan tembaga (Cu) pada sayuran sawi hijau dibandingkan dengan Baku Mulu Lingkungan untuk kadar logam berat menurut BPOM (2017) Penelitian ini di lakukan di lokasi penanaman sawi di wilayah Sumatera Utara, yaitu: 1) kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, pada dataran tinggi. 2) Kecamatan Siantar Martoba Kota Siantar dan kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun, pada dataran sedang dan 3) Kecamatan Medan Deli Kota Medan, pada dataran rendah. Analisa kadar Pb dan Cu dilakukan di laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan, Sumatera Utara pada bulan Juni Hingga Juli 2019.
Penelitian ini menggunakan Metode Deskriftif yan terdiri dari kelompok ketinggian yakni dataran Tinggi >750 mdpl, dataran sedang 301-750 mdpl dan dataran rendah 0-300 mdpl, dan perlakuan sistem manajemen pertanian yang dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu : 1) pertanian Intensif, dan 2) semi intensif dengan tiga ulangan, sehingga total sampel yang dimabil sebanyak 18 sampel
Parameter yang diamati ada 2 (dua), yaitu : 1) kandungan Timbal (Pb) dalam sayuran sawi, dan 2) Kandungan Tembaga (Cu) dalam kandungan sayuran sawi. Hasil Penelitian menunjukan bahwa pada dataran tinggi (>750 m dpl) dengan sistem pertanian intensif, kandungan logam berat pada sawi untuk timbal (Pb) < 0.003 dan tembaga (Cu) <0.006. Demikian juga untuk dataran tinggi dengan sistem pertanian semi intensif, kandungan logam berat pada sawi untuk timbal (Pb) < 0.003 dan tembaga (Cu) <0.006. Untuk dataran sedang (301-750 m dpl) dengan system pertanian intensif, kandungan logam berat pada sawi untuk timbal (Pb) < 0.003 dan tembaga (Cu) <0.006. Demikian juga untuk dataran sedang dengan sistem pertanian semi intensif, kandungan logam berat pada sawi untuk timbal (Pb) < 0.003 dan tembaga (Cu) <0.006. Sementara itu pada dataran rendah (0-300 m dpl) dengan system pertanian intensif, kandungan logam berat pada sawi untuk timbal (Pb) < 0.003 dan tembaga (Cu) <0.006. Demikian juga untuk dataran rendah dengan sistem pertanian semi intensif, kandungan logam berat pada sawi untuk timbal (Pb) < 0.003 dan tembaga (Cu) <0.006sampel dua timbal (Pb) < 0.003 dan tembaga (Cu) <0.006.
.Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor ketinggian tempat dan keragaman system pertanian tidak berpengaruh pada serapan logam berat timbal (Pb) dan tembaga (Cu) pada tanaman sawi yang dipanen umur 21 hari sejak pindah tanam.
Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa seluruh sampel tanaman sawi masih mempunyai kandungan timbal (Pb) dan tembaga (Cu) di bawah baku mutu BPOM 2017 (Pb ≤ 2 ppm dan Cu ≤ 5 ppm ); oleh karena itu sawi hasil pertanian di Sumatera Utara secara umum masih aman dikonsumsi.
Collections
- Agroekoteknologi [321]