HUBUNGAN DERAJAT KEPARAHAN PPOK DENGAN PERUBAHAN GELOMBANG P DAN KOMPLEKS QRS PADA EKG
Abstract
Pendahuluan : Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran nafas yang bersifat progresif non-reversible atau reversible parsial. Kelainan fungsi paru-paru pada penderita PPOK juga akan mempegaruhi kerja organ lain seperti jantung, pemeriksaan EKG pada pasien PPOK dapat memberikan imformasi mengenai kelainan pada jantung melalui perubahan pada gambaran gelombang P dan Kompleks QRS.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan derajat keparahan PPOK dengan perubahan pada gelombang P dan kompleks QRS pada EKG pada pasien PPOK di RSUD DR. Pirngadi dan Rumah Sakit Methodist Medan.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik, sampel dipilih menggunakan purposive sampling dan didapatkan sebanyak 218 sampel, alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah rekam medic.
Hasil : Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa persentase karakteristik penelitian yaitu umur 56-65 tahun (34,9%), jenis kelamin laki-laki (68,8%), PPOK dengan derajat keparahan berat (41,3%). Pada pemeriksaan Ekg pasien PPOK yang memiliki gelombang P yang tidak normal sejumlah (36%) dan yang memiliki kompleks QRS yang tidak normal sejumlah (56%). Hasil uji statistic menunjukkan adanya hubungan derajat keparahan PPOK dengan perubahan gelombang P dan Kompleks QRS (P=0,000)
Kesimpulan : Semakin tinggi derajat keparahan PPOK maka akan semakin terlihat perubahan pada gelombang P dan Kompleks QRS
Collections
- Pendidikan Dokter [415]