dc.description.abstract | Pendahuluan : Akne vulgaris merupakan penyakit kulit obstruktif dan inflamatif kronik pada unit pilosebasea yang masih menjadi masalah yang sangat merisaukan, terutama bagi para remaja dan dewasa muda. Banyak faktor yang dapat terlibat dalam etiopatogenesis akne vulgaris, salah satunya adalah derajat keasaman (pH) pada kulit. Derajat keasaman kulit dapat menjadi elemen penyebab timbulnya akne vulgaris melalui pengaruhnya terhadap peningkatan aktivitas P.acnes. Derajat keasaman kulit yang meningkat dapat menurunkan aktivitas bakterisida oleh dermicidin dan nitrit yang diproduksi oleh kelenjar keringat sehingga populasi dan aktivitas P.acnes akan meningkat dan memicu terjadinya akne vulgaris.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan derajat keasaman pada kulit wajah antara penderita akne vulgaris dengan tanpa akne vulgaris. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah consecutive sampling. Data dianalisis dengan uji-T.
Hasil : Mayoritas penderita akne vulgaris yang datang berobat ke Murni Teguh Memorial Hospital Medan dan praktik pribadi dr. Rudyn Reymond Panjaitan, M.Ked (KK), Sp.KK adalah yang berusia 17-25 tahun. Rerata derajat keasaman pada kulit wajah penderita akne vulgaris adalah 5,13 dan rerata derajat keasaman pada kulit wajah tanpa akne vulgaris adalah 4,28. Terdapat perbedaan nilai rerata derajat keasaman pada kulit wajah penderita akne vulgaris dengan tanpa akne vulgaris (p = 0,000).
Kesimpulan : Terdapat perbedaan rerata derajat keasaman pada kulit wajah antara penderita akne vulgaris dengan tanpa akne vulgaris. | en_US |