| dc.description.abstract | Pendahuluan : Lingkar leher merupakan pengukuran antropometri yang relatif baru dalam menggambarkan lemak subkutaneus bagian atas dan mengidentifikasi risiko penyakit sindrom metabolik. Tubuh bagian atas termasuk leher memiliki kapasitas yang tinggi untuk menyimpan lemak lebih cepat. Pada usia muda kadar trigliserida yang tinggi sering dikaitkan dengan satu atau lebih dari penyakit sindrom metabolik.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara lingkar leher dengan kadar trigliserida dalam darah pada Mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah metode simple random sampling dengan sampel teridiri dari 73 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen. Pengambilan data karakteristik subjek dilakukan dengan wawancara sedangkan lingkar leher menggunakan metline. Selain itu, dilakukan pengambilan sampel darah untuk pengukuran kadat trigliserida.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan dari 73mahasiswa/i fakultas kedokteran, nilai median lingkar leher laki-laki sebesar 37 cm dan perempuan sebesar 31 cm. Mayoritas kadar trigliserida normal sebanyak 70 orang (95,9%) dan kadar trigliserida yang tidak normal sebanyak 3 orang (4,1%). Hasil analisis data dengan menggunakan uji korelasi Spearman ditemukan bahwa terdapat korelasi yang bermakna antara lingkar leher dengan kadar trigliserida (p< 0,05) dengan kekuatan korelasi yang yang lemah dengan arah positif (r= 0,365)
Kesimpulan : Semakin besar ukuran lingkar leher, maka semakin tinggi kadar trigliserida | en_US |
