dc.description.abstract | Pendahuluan: Akne vulgaris merupakan peradangan kronis folikel pilosebasea yang paling sering dijumpai dan dialami oleh 85% remaja. Penyebab akne vulgaris multifaktorial, salah satunya stres psikologis. Meskipun hubungan antara stres dan jerawat sudah diterima secara luas namun belum banyak penelitian yang dilakukan untuk menilai hubungan ini.
Tujuan: Penelian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara stres psikologis terhadap derajat keparahan akne vulgaris pada siswa -siswi kelas XII SMA Swasta Raksana Medan.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasi observasional dengan menggunakan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa - siswi kelas XII SMA Swasta Raksana Medan. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random sampling dan diperoleh sebanyak 50 siswa. Tingkat stres psikologis dan ketahanan terhadap stres diukur menggunakan kuesioner. Derajat keparahan akne vulgaris diklasifikasikan menggunakan Global Acne Grading System (GAGS).
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan dari 62 orang siswa sebanyak 50 orang (80,6%) mengalami stres psikologis derajat sedang. Terdapat 61 orang (98,4%) memiliki tingkat toleransi terhadap stres yang kurang baik. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan tidak terdapat korelasi antara ti ngkat stres psikologis p =
0,699 (p>0,05) maupun dengan toleransi terhadap stres p = 0,275 (p>0,05) terhadap
derajat keparahan acne vulgaris.
Kesimpulan: Hasil dari penelitian hubungan stres psikologis terhadap tingkat keparahan akne vulgaris pada siswa -siwi kelas XII SMA Swasta Raksana Medan menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna. | en_US |