PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE KEUANGAN TERHADAP INCOME SMOOTHING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2015-2017

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji kembali pengaruh profitabilitas dan leverage keuangan/financial leverage terhadap praktik perataan laba (income smoothing) yang diuji secara parsial maupun secara simultan. Sampel yang digunakan yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2015-2017.Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan melalui purposive sampling yang terpilih sebanyak 28 perusahaan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA) dan leverage keuangan/financial leverage yang diukur Debt to Equity Ratio (DER). Sedangkan variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perataan laba (income smoothing). Untuk menentukan status perusahaan perata laba dan bukan perata laba digunakan indeks Eckel. Sedangkan untuk menjawab hipotesis penelitian digunakan alat analisis regresi linear berganda. Penelitian ini menyimpulkan bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Asset (ROA) secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba atau income smoothing danleverage keuangan/financial leverage yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap praktik perataan laba atauincome smoothingsebesar 0,046.Sedangkan secara simultan,profitabilitas dan leverage keuangan/financial leverage berpengaruh terhadap praktik perataan laba atau income smoothing sebesar 0,039. Dilihat dari koefisien determinasi (R Square) bahwa perataan laba atau income smoothing dapat dijelaskan oleh ROA dan DER sebesar 7,7%, sedangkan sisanya 92,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan sebagai variabel dalam penelitian.