dc.description.abstract | ABSTRAK
Pendahuluan : Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyebab terpenting morbiditas dan mortalitas pada anak. Menurut data WHO pada tahun 2016, ISPA merupakan penyebab kematian tertinggi secara global pada anak usia kurang dari 5 tahun, yaitu 13% dan angka kematian di Indonesia pada anak usia 0 sampai 4 tahun mencapai angka yang cukup tinggi, yaitu 20.084 jiwa. Terdapat banyak faktor yang mendasari perjalanan penyakit ISPA pada anak, di antaranya yaitu pemberian ASI. Berdasarkan Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia pada tahun 2016, pemberian ASI eksklusif di Indonesia hanya mencapai 29.5% pada kurun waktu 0 sampai 6 bulan dan 54 % pada kurun waktu 0 sampai 5 bulan. Sementara di Sumatera Utara, pemberian ASI eksklusif hanya mencapai 12.4%. ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif akan memperoleh semua kelebihan ASI serta terpenuhi kebutuhan gizinya secara maksimal sehingga dia akan lebih sehat dan lebih rentan terhadap infeksi.
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian ISPA pada anak usia 6-24 bulan di Kecamatan Kabanjahe.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian adalah anak berusia 6-24 bulan sebanyak 62 orang di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kabanjahe yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian diperoleh menggunakan kuesioner.
Hasil :Dari 62 anak, sebanyak 17 (27,4%) anak mendapatkan ASI eksklusif. Kejadian ISPA ditemukan pada 47 (75,8%) anak. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian ISPA.
Kesimpulan: Pemberian ASI eksklusif menurunkan kejadian ISPApada anak usia 6-24 bulan di Kecamatan Kabanjahe. | en_US |