dc.description.abstract | Beton merupakan salah satu bahan yang paling sering digunakan di dunia konstruksi. Dalam pelaksanaannya di lapangan tidak menutup kemungkinan terjadi kegagalan. Salah satu kegagalan yang terjadi adalah keretakan pada beton (crack). Balok merupakan salah satu bagian elemen struktur yang berfungsi menerima beban yang ada. Karena dibebani, komponen struktur tersebut pasti memiliki reaksi terhadap beban yang bekerja, balok beton bertulang, jika dibebani maka akan mengalamilendutan yang besarnya tergantung dari besarnya beban yang diberikan dan material balok beton bertulang itu sendiri. Dan jika beban melampaui batas kekuatan balok beton bertulang tersebut maka lendutan tersebut semakin besar dan akhirnya terjadi retak. Jika diperhatikan, retak struktur pada balok memiliki pola vertikal dan diagonal, selain itu terdapat juga pola retak-retak rambut.Meskipun retak tidak dapat dicegah, namun ukurannya dapat dibatasi dengan cara menyebar atau mendistribusikan tulangan, oleh karena itu penulis mengkaji lebar retak dengan menggunakan diameter tulangan yang berbeda serta jumlah tulangan yang berbeda pada penampang yang memiliki dimensi yang samaTugas akhir ini menyajikan hasil analisa terhadap 3 (tiga) buah balok beton bertulang yang memiliki dimensi sama, dan memiliki luas tulangan tarik yang sama namun diameter tulangan berbeda. Type pertama menggunakan 3 D22 type kedua 4 D19 dan type ketiga 5 D17. Pengkajian lebar retak yang dilakukan bertujuan untuk meminimalisir lebar retak yangterjadi. | en_US |