Bahan Bakar Nabati vs Ketahanan Pangan
Abstract
Populasi dunia diprediksi akan mengalami kenaikan hingga sembilan milyar pada tahun 2050. Hal ini berarti kebutuhan akan pangan semakin meningkat. Saat ini juga dunia sedang dihadapkan dengan masalah yang serius yakni krisis energi, krisis air ditambahan dengan perubahan iklim. Sementara itu, menurunnya produksi bahan bakar minyak dunia dan dampak produksi dan penggunaannya terhadap lingkungan telah mendorong pengembangan dan penggunaan bahan bakar nabati. Masih banyak perdebatan apakah pengembangan bahan bakar nabati benar-benar dapat menurunkan konsekuensi lingkungan yang negatif yang diakibatkan oleh bahan bakar fosil secara global. Muncul juga pendapat bahwa pengembangan dan penggunaan bahan bakar nabati khususnya yang berbasis pangan justru meningkatkan harga pangan dunia, yang berakibat pangan semakin tidak terjangkau khususnya bagi negara-negara sedang berkembang. Dunia juga ditantang untuk mengembangkan bahan dasar bahan bakar nabati yang tidak mengorbankan produksi bahan pangan. Persaingan penggunaan lahan dan air antara komoditi pangan dan tanaman bahan bakar nabati juga harus ditekan seminimal mungkin, di tengah kondisi penurunan luas lahan yang semakin cepat. Setiap negara seyogianya menerapkan kebijakan pengembangan bahan bakar nabati secara spesifik sesuai dengan kondisi masing-masing dengan mengedepankan kepentingan pencapaian ketahanan pangan.
Collections
- Lain-lain [137]