| dc.description.abstract | Reformasi pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan global sebagai suatu upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan yng mampu mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman yang sedang berkembang. Melalui reformasi pendidikan, pendidikan harus berwawasan masa depan yang memberikan jaminan bagi perwujudan hak-hak azasi manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dan prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup di masa depan.
Salah satu hal yang dituntut pemerintah kepada guru dalam mengajar adalah mengenal peserta didik, mengetahui kemampuan peserta didik, minat dan keterbatasannya, gaya belajarnya agar apa yang diberikan dan cara penyampaian materi pelajaran dapat disesuaikan dengan keadaan peserta didik. Untuk mengenali gaya belajar yang ada pada diri peserta didik, bukan merupakan hal yang sulit karena gaya belajar seseorang merupakan salah satu dari karakteristik individu yang belajar. Dengan kata lain, gaya belajar tercermin dari pribadi dan kemampuan seseorang.
Setiap anak memiliki cara yang unik dalam memproses informasi yang didapatkannya. DePorter menjelaskan ada 3 gaya belajar seseorang anak, yaitu :“Gaya belajar Visual, Auditori dan Kinestik (V-A-K). Walaupun masing-masing dari kita belajar dengan menggunakan ketiga gaya belajar ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu di antara ketiganya”.
Seiring dengan usaha peningkatan kualitas pembelajaran bagi anak didik diperlukan sebuah metode yang tepat untuk mengetahui gaya belajar anak, sehingga dengan demikian anak akan lebih mudah dalam menerapkan metode atau cara belajar yang cocok dan efektif bagi dirinya. | en_US |
