dc.description.abstract | Pendahuluan : Anemia merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi 25% sampai 50% dari populasi dunia dan 50% diantaranya merupakan wanita hamil. WHO mendefinisikan anemia pada kehamilan sebagai konsentrasi hemoglobin (Hb) kurang dari 11 g/dl. Center for Diseases Control and prevention (CDC) menjelaskan bahwa anemia sebagai hemoglobin kurang dari 11g/dl pada trimester pertama dan ketiga, dan kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua. Anemia pada kehamilan dapat menyebabkan gangguan semasa persalinan yaitu, gangguan kontraksi, pada kala tiga dapat diikuti retensio plasenta dan perdarahan postpartum akibat atonia uteri. Atonia uteri adalah ketidakmampuan otot rahim untuk berkontraksi sehingga tidak mampu menutup pembuluh darah yang terdapat pada tempat implantasi plasenta.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik ibu anemia dalam kehamilan dan terjadinya atonia uteri pada ibu paska melahirkan di RSUD dr. Pirngadi Medan pada tahun 2012-2014.
Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Sampel pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik total sampling. Anemia dalam kehamilan diukur dari data rekam medik dan dikategorikan ringan, sedang dan berat, atonia uteri juga diukur dari data rekam medik berdasarkan diagnosis rekam medik.
Hasil : Sampel penelitian berjumlah 113 orang yang mengalami anemia dalam kehamilan. Karakteristik ibu yang mengalami anemia dalam kehamilan terbanyak adalah anemia ringan yaitu sebesar 41,6% ; kelompok usia 20-35 tahun
74,3% ; multipara 46% ; pendidikan SLTA 80,5% ; pekerjaan sebagai ibu rumah tangga 87,6%. Dari 113 ibu yang mengalami anemia dalam kehamilan didapati 6 orang (5,3%) ibu yang mengalami atonia uteri. Karakteristik ibu anemia dalam kehamilan yang mengalami atonia uteri terbanyak adalah kelompok usia 20-35 tahun sebesar 83,3% ; multipara 66,7% ; anemia ringan, sedang dan berat yaitu masing-masing sebesar 33,3%. | en_US |