SISTEM AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) MEDAN
Abstract
Aset tetap mempunyai karakteristik yang berbeda dengan aset lancar. Jika aset lancar dikendalikan pada saat konsumsinya, pengendalian aset tetap dilaksanakan pada saat perencanaan perolehan aktiva tersebut. Hal ini disebabkan banyak pengeluaran-pengeluaran yang bersangkutan dengan aktiva tetap yang tidak harus dilakukan karena berupa commited cost, yang dalam masa pengoperasian aset tetap jenis biaya tersebut tidak dapat dikendalikan oleh manejemen yang berwenang yang dimilikinya.
Untuk dapat dikategorikan sebagai aset tetap, aset tetap harus memiliki kriteria tertentu, yaitu :
1. Berwujud.
Ini berarti aset tersebut berupa barang yang dimiliki wujud fisik, bukan sesuatu yang tidak dimiliki bentuk fisik seperti goodwill, hak patten, dan sebagainya.
2. Umurnya lebih dari satu tahun.
Aset ini harus dapat digunakan dalam operasi lebih dari satu tahun atau satu periode akuntansi.
3. Digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan
Barang tersebut harus dapat digunakan dalam operasi normal perusahaan, yaitu dipakai untuk menghasilkan pendapatan bagi organisasi.
4. Tidak diperjualbelikan.
Suatu aset berwujud yang dimiliki perusahaan dan umurnya lebih dari satu tahun, tetapi di beli perusahaan dengan maksud untuk dijual lagi, tidak dapat dikategorikan sebagai aset tetap dan harus dimasukkan kedalam kelompok persediaan.
5. Material.
Barang milik perusahaan yang berumur lebih dari satu tahun dan dipergunakan dalam operasi perusahaan tetapi nilai atau harga per unitnya ataupun harga totalnya relatif tidak terlalu besar dibanding total aset perusahaan, tidak perlu dimasukkan dalam aset tetap.
6. Dimiliki Perusahaan.
Aset berwujud yang bernilai tinggi yang digunakan dalam operasi dan berumur lebih dari satu tahun, tetapi disewa perusahaan dari pihak lain, tidak boleh dikelompokkan sebagai aset tetap.
Collections
- Akuntansi [1723]