Show simple item record

dc.contributor.authorPasaribu, Nurhayati
dc.date.accessioned2018-10-08T02:23:19Z
dc.date.available2018-10-08T02:23:19Z
dc.date.issued2018-10-04
dc.identifier.urihttp://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/1516
dc.description.abstractTarif merupakan model pembiayaan yang utama pada perusahaan jasa seperti rumah sakit. Sehingga tarif jasa pelayanan menjadi suatu keputusan yang sangat penting. Biaya kesehatan yang meningkat adalah suatu kendala besar dalam penentuan tarif jasa rumah sakit. Maka mengevaluasi penentuan tarif rawat inap pada rumah sakit pemerintah deli serdang Lubuk Pakam. Diharapkan dapat membantu pihak manajemen dalam mengambil keputusan besarnya tarif yang akan diberlakukan, dengan menghitung biaya yang timbul dari setiap aktivitas sehingga menghasilkan suatu jasa. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana penerapan metode activity based costing system dalam menentukan besarnya tarif jasa rawat inap pada RSUD. Deli Serdang Lubuk Pakam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tarif jasa rawat inap khusus kelas VIP di RSUD. Deli Serdang Lubuk Pakam, dengan menggunakan metode activity based costing system serta membandingkan hasil perhitungan tersebut dengan perhitungan tradisional yang telah dilakukan oleh RSUD. Deli Serdang Lubuk Pakam, selama ini. Berdasarkan hasil perhitungan tarif jasa rawat inap diatas maka dapat disimpulkan bahwa perhitungan jasa rawat inap untuk kelas VIP memberikan hasil yang lebih kecil apabila menggunakan dengan metode activity based costing system, dengan selisih untuk kelas VIP Rp 8.125. Hasil penelitian menurun pada activity based costing system tarif rumah sakit sebesar Rp 191.875 dan tarif rumah sakit ditetapkan selama ini sebesar Rp 200.000. Perbedaan yang terjadi antara tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode tradisional dengan metode activity based costing, disebabkan karena pembebanan biaya tidak langsung pada produk masing-masing produk. Pada akuntansi biaya tradisional, biaya tidak langsung produk dibebankan hanya pada satu cost driver saja. Akibatnya cenderung terjadi historsi pada pembebanan biaya tidak langsung produk. Adapun saran yang diberikan adalah RSUD. Deli Serdang Lubuk Pakam sebaiknya mulai mempertimbangkan tarif rawat inap dengan menggunakan activity based costing system karena dengan activity based costing system akan diperoleh informasi biaya rawat inap yang lebih ekonomis efektif dan efisien.en_US
dc.subjectPenerapan Metode,en_US
dc.subjectPenentuan Tarifen_US
dc.subjectRawat inapen_US
dc.titlePENERAPAN METODE ABC (ACTIVITY BASED COSTING) DALAM PENENTUAN TARIF RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DELI SERDANG LUBUK PAKAMen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record