Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Sindrom Premenstrual pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Tahun 2016
Abstract
Pendahuluan :Siklus menstruasi merupakan keadaan fisiologik berupa siklus pengeluaran sekret yang terdiri dari darah dan jaringan mukosa dari uterus melalui vagina.7-10 hari sebelum menstruasi wanita akan mengalami beberapa gejala yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman melakukan aktivitas sehari-hari disebut sebagai sindrom premenstrual (PMS). Sebanyak 90%wanita mengalami setidaknya satu gejala dalam beberapa siklus selama masa usia subur. Faktor risiko yang memperberat PMS adalah aktivitas fisik, pola hidup (konsumsi alkohol dan merokok), stress dan peningkatan indeks massa tubuh (IMT).
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan IMT dengan kejadian sindrom premenstrual pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional, dengan besar sampel sebanyak 139 mahasiswi. Data dianalisis dengan ujiChi-square.
Hasil : Rata-rata panjang siklus menstruasi pada mahasiswi adalah 21
– 35 hari, IMT yang paling banyak dijumpai adalah 18,5 – 24,9, Terdapat 76,3% mahasiswi yang mengalami sindrom premenstrual, gejala fisik yang paling banyak terjadi adalah keram pada perut dan gejala psikis yang paling banyak terjadi adalah kelelahan. Hasil Chi-square juga menunjukkan adanya hubungan antara IMT dengan sindrom premenstrual (p=0,001) dan didapati RP sebesar 0,7. Kesimpulan : Ada hubungan antara IMT dengan kejadian sindrom premenstrual
Collections
- Pendidikan Dokter [415]