dc.description.abstract | Pendahuluan :Plasenta previa menyebabkan terjadinya perdarahan antepartum, dimana perdarahan menempati persentase tertinggi penyebab kematian pada ibu. Perdarahan juga dapat meningkatkan morbiditas pada si ibu berupa perdarahan pervaginam tanpa disertai rasa nyeri, dimana perdarahan ini biasanya terjadi pada akhir trimester kedua atau awal trimester ketiga. Frefekuensi kejadian plasenta previa meningkat dengan meningkatnya paritas dan umur.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara paritas dan umur ibu dengan kejadian plasenta previa di RSU HKBP Balige.
Metode : Desain penelilitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatancross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 36 kasus ibu hamil di RSU HKBP Balige. Sampel pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan cara random sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square.
Hasil : Angka kejadian plasenta previa di RSU HKBP sebanyak 55 kasus dan jenis plasenta previa paling banyak yaitu plasenta previa totalis. Ibu yang terkena plasenta previa paling banyak datang dengan keadaan hemoglobin dan hematokrit yang menurun. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara paritas dengan kejadian plasenta previa (p=0,000). Hasil chi-square juga menunjukkan ada hubungan antara umur dengan kejadian plasenta previa (p=0,001).
Kesimpulan : Ada hubungan antara paritas dan usia ibu dengan kejadian plasenta previa. | en_US |