dc.description.abstract | Pendahuluan : Kejang Demam merupakan kejang disertai demam dengan suhu
38°C tanpa adanya infeksi kranial sistem saraf pusat, yang terjadi pada bayi dan anak-anak dengan usia 6 bulan sampai 60 bulan. Kejang demam berkaitan dengan penurunan kadar hemoglobin yang rendah (<11 gr/dL). Hemoglobin adalah komponen sel darah merah terdiri dari protein kaya akan zat besi, berperan sebagai pengangkut oksigen dalam pembuluh darah. Kadar hemoglobin yang rendah dapat mempengaruhi metabolisme zat gizi, perkembangan dan aktivitas sel-sel otak.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin dengan kejang demam pada anak di Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional yang dilaksanakan di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan pada tahun 2012-2016. Jumlah sampel sebanyak 146 pasien dipilih dengan metode purposive sampling. Instrumen penelitian adalah data rekam medis pasien.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejang demam paling banyak terjadi pada anak usia 12-23 bulan (19,9%), berjenis kelamin laki-laki (38,4%) dan dengan kadar hemoglobin yang rendah (37%). Hasil uji hipotesis Chi Square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin dengan kejang demam pada anak di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan tahun 2012-
2016 (p=0,000).
Kesimpulan : Kadar hemoglobin mempengaruhi kejadian kejang demam pada anak, dimana kadar hemoglobin yang rendah dapat menyebabkan terjadinya kejang demam pada anak | en_US |