dc.description.abstract | Pendahuluan : Indonesia menempati urutan ke-4 angka kejadian Tuberkulosis Paru di dunia. Prevalensi penderita TB Paru di Indonesia yaitu 100 kasus dari
100.000 penduduk sehingga penting dilakukan tindakan pencegahan primer penularan TB Paru mengenai host (individu yang diinfeksi) agar tidak menularkan penyakit TB Paru pada orang lain.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sosiodemografi, pengetahuan, sikap penderita TB Paru dengan tindakan pencegahan penularan TB Paru di wilayah pusesmas Batang Kuis Tahun 2016.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional.
Jumlah sampel yaitu 86 orang dan dipilih dengan metode purposive sampling pada penderita TB Paru yang sedang menjalani pengobatan. Data diperoleh dari kuesioner yang ditanyakan secara langsung oleh peneliti kepada penderita TB Paru.
Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan dari 86 responden, tingkat pengetahuan buruk (30,2%), sikap buruk (23,3%) dan tindakan buruk (24,4%). Pada tindakan pencegahan penularan yang buruk didapati, tidak menggunakan masker (65,11%) dan tidak menutup mulut saat batuk (40,69%). Pada analisis multivariat variabel yang berhubungan signifikan dengan tindakan pencegahan penularan TB Paru adalah Pengetahuan (β= 2,772) dan sikap (β= 2,004).
Kesimpulan : Pengetahuan dan sikap sangat mempengaruhi tindakan seseorang untuk melakukan pencegahan penularan penyakit TB Paru.
Saran : Dianjurkan agar puskesmas melakukan penyuluhan dan pemberian masker kepada penderita TB Paru bersama dengan paket obat TB Paru disertai dengan pengawasan penggunaan masker. | en_US |