dc.contributor.author | Saragih, Romauli | |
dc.date.accessioned | 2025-10-03T10:22:14Z | |
dc.date.available | 2025-10-03T10:22:14Z | |
dc.date.issued | 2025-10 | |
dc.identifier.uri | https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/12814 | |
dc.description.abstract | Dalam Penelitian ini didefinisikan beberapa masalah yaitu : 1). Berapakah pendapatan dari usaha Pengusahaan ikan teri yang dijalankan oleh pengusaha dan nelayan pengusaha ikan teri di Hajoran Indah Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah? 2)Berapakah besar nilai tambah yang diperoleh dari usaha Pengusahaan ikan teri yang dijalankan oleh pengusaha dan nelayan pengusaha ikan teri di Hajoran Indah Kecamatan Pandan KabupatenTapanuli Tengah? 3) Berapakah besar imbalan tenaga kerja pada usaha Pengusahaan ikan teri yang dijalankan oleh pengusaha dan nelayan pengusaha ikan teri di Hajoran Indah Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah? 4) Berapakah sumbangan input lainnya terhadap usaha Pengusahaan ikan teri yang dijalakan oleh pengusaha dan nelayan pengusaha ikan teri di Hajoran Indah Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah?
Dalam penelitian ini data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder, penetuan daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja dan penentuan sampel dilakukan dengan Teknik snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan 1) Rata-rata pendapatan yang diperoleh dari usaha Pengusahaan ikan teri yang dijalankan oleh pengusaha ikan teri dengan rata rata pendapatan dalam satu bulan sebesar Rp.1.176.081. Sedangkan rata-rata pendapatan yang diperoleh dari nelayan pengusaha ikan teri rata-rata sebesar Rp.2.738.969/Bulan. 2) Nilai tambah yang diperoleh dari kegiatan produksi ikan teri yang dijalankan oleh pengusaha ikan teri sebesar Rp. 11.906 per satu kilogram bahan baku atau sekitar 25.09 % dari nilai produk per unit bahan baku. Sedangkan nilai tambah yang dijalankan oleh nelayan pengusaha ikan teri sebesar Rp.26.826 per satu kilogram bahan baku atau sekitar 45.85% dari nilai produk per unit bahan baku.
Berdasarkan hasil nilai tambah yang diperoleh antara Pengusaha dan nelayan Pengusaha ikan teri, rasio nilai tambah yang diperoleh dari Pengusaha ikan teri tergolong rendah karena apabila rasio nilai tambah <15 % maka termaksud kategori rendah. Sedangkan rasio nilai tambah nelayan Pengusaha ikan teri yaitu15-40% termaksud kategori sedang. 3) Imbalan tenaga kerja yang diperoleh dari kegiatan produksi ikan teri dari pengusaha ikan teri sebesar Rp.8.769 per satu kilo gram bahan baku atau sekitar 73.65%. Sedangkan imbalan tenaga kerja dari nelayan pengusaha ikan teri sebesar Rp.3.296 per satu kilo gram bahan baku atau sekitar 12.28%. 4) Sumbangan input lain yang digunakan dalam satu kali produksi ikan teri dari Pengusaha ikan teri sebesar Rp.10.544. Sedangkan sumbangan input lain dari nelayan Pengusaha ikan teri yaitu Rp.6.674 per satu kilogram bahan baku.
Adapun saran yang diberikan bagi pihak -pihak yang berhubungan dengan usaha Pengusahaan ikan teri. 1) Dari hasil nilai tambah yang diperoleh dari usaha Pengusahaan ikan teri yang djalankan oleh pengusaha dan nelayan pengusaha teri memberikan nilai tambah yang dapat dikatakan kategori sedang yang artinya dapat memberikan keuntungan, dengan begitu penulis menyarankan meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan, dimana ikan teri salah satu produk penjualan yang dikatakan tinggi. 2) Kepada pemerintah, agar memberikan bantuan berupa modal kepada Pengusaha ikan teri agar dapat meningkatkan volume produksi yang dapat meningkatkan pendapatan. | en_US |
dc.subject | Analisis Pendapatan Ikan Teri dan | en_US |
dc.subject | Nilai Tambah Ikan Teri. | en_US |
dc.title | ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA PENGUSAHAAN IKAN TERI INDUSTRI RUMAH TANGGA | en_US |
dc.title.alternative | (Studi Kasus : Pengusaha Ikan Teri dan Nelayan Pengusaha Ikan Teri Kelurahan Hajoran Indah, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah) | en_US |