| dc.description.abstract | Kaum muda enggan terjun ke sektor pertanian karena faktor sosial, pendidikan, dan kurangnya akses teknologi. Mereka menganggap pekerjaan di luar pertanian lebih menjanjikan dan bergengsi. Akibatnya, sektor pertanian terancam krisis tenaga kerja, yang dapat membahayakan produktivitas serta keberlanjutan pangan di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Untuk mengetahui bagaimana faktor internal mendorong kaum muda bekerja sebagai petani di Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun. 2) Untuk mengetahui bagaimana faktor eksternal mendorong kaum muda bekerja sebagai petani di Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan skala ordinal dan skala likert sebagai skala pengukurannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Faktor internal yang mendorong kaum muda sebagai petani hortikultura di Kecamatan Silimakuta terdiri dari : tingkat pendidikan dengan skor rata-rata 3,97 (kuat), pengalaman bertani dengan skor 2,93 (cukup), kepemilikan lahan dengan skor 2,57 (cukup), serta minat terhadap sektor pertanian dengan skor tertinggi 4,52 (sangat kuat). 2) Faktor eksternal yang mendorong kaum muda sebagai petani hortikultura di Kecamatan Silimakuta meliputi dukungan orang tua dengan skor 4,18 (sangat kuat), pengaruh teman dengan skor tertinggi 4,6 (sangat kuat), dukungan pemerintah dengan skor 3,58 (kuat), serta persepsi terhadap upah di luar sektor pertanian dengan skor 4,1 (lemah). | en_US |
