ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN PENGEMBANGAN USAHATANI KAKAO DI KECAMATAN MARDINGDING KABUPATEN KARO
Abstract
Daerah penelitian dipilih secara sengaja (purposif sampling), yaitu 12 Desa/Kelurahan dari Kecamatan Mardingding dipilih 2 Desa/Kelurahan yang mewakili, yaitu Desa Lau Pakam dan Desa Mardingding dengan pertimbangan bahwa kedua desa itu memiliki luas lahan yang relatif tinggi daripada desa yang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pendapatan usahatani kakao, untuk mengetahui efisiensi usahatani kakao, dan untuk mengetahui pengembangan usahatani kakao di Kecamatan Mardingding Kabupaten Karo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatip yaitu melihat tingkat pendapatan petani kakao di Kecamatan Mardingding Kabupaten Karo. Hasil penelitian mengatakan bahwa pendapatan usahatani kakao dengan luas lahan >1 Ha lebih tinggi dibandingkan dengan luas lahan ≤ 1 Ha. Pendapatan rata-rata usahatani kakao per hektar di Kecamatan Mardingding sebesar Rp.49.733.177, dan pendapatan rata-rata usahatani kakao dengan luas lahan ≤1 Ha Rp.44.128.571. Hasil penelitian menyimpulkan pendapatan petani yang mengusahakan usahatani kakao di Desa Lau Pakam untuk luas lahan > 1 Ha Rp.41.672.500 dan untuk luas lahan ≤ 1 Ha Rp.11.510.857. Desa Mardingding dengan luas lahan > 1 Ha Rp.47.457.813 dan untuk luas lahan ≤ 1 Ha Rp. 14.396.143.Tingkat efisiensi usahatani kakao di Desa Lau Pakam 1,60 untuk luas lahan > 1 Ha dan untuk Luas lahan < 1 Ha adalah 1,0. Efisiensi di Desa Mardingding untuk luas lahan > 1 Ha adalah 1,82, dan untuk luas lahan < 1 Ha adalah 1,10. Sebagai saran, bagi petani di Kecamatan Mardingding disarankan untuk meningkatkan produksi dengan memperhatikan penggunaan faktor produksi menurut rekomendasi Dinas Perkebunan. Bagi pemerintah disaran agar lebih meningkatkan penyuluhan tentang budidaya kakao di Kecamatan Mardingding.
Collections
- Agribisnis [264]