Show simple item record

dc.contributor.authorHarianja, Jala Singkop
dc.date.accessioned2025-09-18T04:43:34Z
dc.date.available2025-09-18T04:43:34Z
dc.date.issued2025-09
dc.identifier.urihttps://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/12519
dc.description.abstractKota medan adalah ibu kota Provinsi Sumatera Utara dengan populasi yang padat. Perkembangan kota yang pesat menuntut adanya penilaian kinerja lalu lintas, terutama pada area dengan ruang terbatas seperti persimpangan. Oleh karena itu, manajemen lalu lintas menjadi penting melalui analisis data berupa panjang antrian, tundaan, dan derajat kejenuhan. Data diperoleh dari survei volume lalu lintas selama empat hari dengan menggunakan metode PKJI 2023 (Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2023) dan MKJI 1997 (Manual Kapasitas Jalan Indonesia). Hasil analisis menunjukkan kapasitas yang dihasilkan oleh kedua metode relatif sama di masing-masing lengan. Namun, terdapat perbedaan mencolok pada derajat kejenuhan dan tundaan. PKJI 2023 cenderung menunjukkan nilai derajat kejenuhan yang lebih rendah, mencerminkan bahwa lalu lintas menurut perhitungan PKJI 2023 lebih lancar. Perbedaan paling signifikan tampak pada tundaan dan panjang antrian itu dikarenakan perdaan persamaan. Maka dari analisis kedua metode tersebut PKJI 2023 menunjukkan hasil yang lebih efisien dan realistis dalam menggambarkan kondisi lalu lintas saat ini.en_US
dc.subjectSimpang Empat Bersinyal,en_US
dc.subjectPKJI 2023,en_US
dc.subjectMKJI 1997en_US
dc.titleEvaluasi Panjang Antrean pada Simpang Bersinyal Berdasarkan PKJI 2023 dan MKJI 1997 (Studi Kasus: Jalan Sisingamangaraja – Jalan Halat – Jalan Ir. H. Juanda, Medan)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record