dc.description.abstract | Kebisingan di lingkungan kerja dapat memberikan dampak negatif terhadap
kesehatan pekerja dan kualitas lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur
tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh mesin pengepres kelapa sawit khususnya
Generator Mesin Screw Press di pabrik kelapa sawit. Pengukuran dilakukan pada
tiga jarak yang berbeda yaitu 50 cm, 100 cm dan 150 cm. Ada beberapa langkah
yang harus dilakukan yaitu langkah pertama menyiapkan sound level meter sebagai
alat pendeteksi kebisingan pada mesin Screw Press, kemudian mengukur jarak
antara posisi mesin Screw Press dengan sound level meter. Pada langkah
selanjutnya kita bisa mengetahui tingkat kebisingan yang terbaca pada sound level
meter. Hasil penelitian yang didapatkan dari 5 kali pengukuran di generator mesin
screw press arah longitudional, vertikal dan horizontal di PT.Socfin Indonesia
Kebun Sei Liput maka tingkat kebisingan tertinggi terdapat pada penelitian
pengukuran kedua dengan jarak pengukuran 50cm arah vertikal yaitu 88.7 Db,
sedangkan tingkat kebisingan terendah terdapat pada penelitian pengukuran
keempat dengan jarak pengukuran 150cm arah Horizontal yaitu 83.71 Db. Sesuai
dengan Kapmanker berdasarkan analisis deskriptif dapat disimpulkan bahwa
tingkat kebisingan pada stasiun felt di Pabrik Kelapa Sawit PT. Socfin Indonesia
Kebun Sei Liput melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang ditetapkan
Pemerintah Kep- 51/MEN/1999 yaitu 85 dB, disarankan hanya pekerja yang dapat
diterima dengan batas waktu 7,5 menit per hari, maka selebihnya mereka
diharuskan menggunakan pelindung telinga. Hasil Intensitas Bunyi Generator
Mesin Screw Press tertinggi terletak pada jarak 0.5m arah Vertikal sebesar
10-3.133w/m2 dan terendah terletak pada jarak 1.5m arah Horizontal sebesar 10-3.640 w/m2 | en_US |