dc.description.abstract | Setiap orang pada dasarnya akan terus berkembang, mulai dari usia bayi, remaja, dan dewasa. Ketika sudah memasuki tahap dewasa awal, salah satu tanggung jawab perkembangan adalah memulai peran baru sebagai pasangan yaitu itu dengan cara memilih pasangan. Pemilihan pasangan umumnya dikaitkan dengan sosok ayah yang akan jadi panutan dalam memilih pasangan. Setiap anak perempuan membutuhkan figur ayah, namun tidak semua anak perempuan bisa merasakan hal tersebut karena ketidakhadirannya ayah baik secara fisik maupun psikologis yang hal ini dikenal dengan istilah fatherless. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran pemilihan pasangan pada perempuan dewasa awal yang mengalami fatherless di panti asuhan. responden dalam penelitian ini adalah perempuan dewasa awal berusia 18-25 tahun yang sudah memiliki pasangan. metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur. responden dalam penelitian ini berjumlah dua orang. Hasil analisis data menunjukkan kedua responden memiliki fokus dan pendekatan yang berbeda dalam memilih pasangan, tetapi keduanya memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya nilai-nilai inti dan dukungan emosional dalam hubungan agar menjadi hubungan yang sehat. | en_US |