dc.description.abstract | Merokok merupakan aktivitas yang melibatkan pembakaran tembakau dan menghasilkan asap. Nikotin dalam rokok berpotensi menimbulkan kecanduan dan berbagai masalah kesehatan serius. Penggunaan rokok oleh remaja dan mahasiswa sering kali memboroskan uang yang seharusnya dialokasikan untuk kebutuhan lain, dengan kenyataan bahwa mereka umumnya mendapatkan rokok dari toko-toko kecil. Studi ini dilakukan untuk mengevaluasi hubungan antara tingkat stres dan perilaku merokok di kalangan mahasiswa Universitas HKBP Nommensen Medan. Sampel dipilih melalui purposive sampling non-probability dengan jumlah ideal 95, namun yang berpartisipasi ada 100 mahasiswa. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner dan analisis menggunakan berbagai tes termasuk uji normalitas, linearitas, dan korelasi. Temuan di Universitas HKBP Nommensen Medan menunjukkan hubungan signifikan antara stres dan kebiasaan merokok mahasiswa, dengan korelasi positif sebesar 0,218. Mahasiswa pria cenderung lebih stres tetapi merokok lebih jarang, dengan mayoritas responden berusia 20 tahun, dari Fakultas Teknik, dan etnis Batak Toba. Kebanyakan merokok kurang dari satu bungkus per hari. Pada umumnya, mahasiswa mengalami stres yang tinggi, tetapi frekuensi merokoknya rendah. | en_US |