dc.description.abstract | Perkembangan teknologi dalam dunia konstruksi, salah satunya Building Information Modeling (BIM) dapat membantu meningkatkan kualitas dari suatu infrastruktur terutama pada estimasi quantity take off dan optimalisasi anggaran biaya. Melalui penelitian mengenai implementasi BIM pada proyek pembangunan rumah susun STT Anugerah Misi Nias Barat, BIM dapat mengoptimalkan QTO dan biaya jika dibandingkan dengan volume dan biaya pada BOQ kontrak proyek dan hasil QTO metode konvensional. hasil yang didapat pada penelitian ini adalah penggunaan Revit sebagai software BIM dalam perhitungan QTO memiliki hasil yang lebih kecil dari BOQ kontrak proyek, yaitu dengan selisih total biaya Rp412.118.058,69 dengan persentase 16,15 % pada pekerjaan beton dan 3,60 % pada pembesian. Namun jika dibandingkan dengan perhitungan konvensional, perhitungan dengan Revit tetap lebih kecil dengan selisih biaya Rp13.801.537,42 dengan persentase perbedaan 0,11% pada pekerjaan beton dan 0,49 % pada pembesian. Faktor penyebab terdapatnya selisih hasil perbandingan ini adalah perbedaan asumsi dan acuan dalam perhitungan, adanya fitur-fitur dan informasi lebih mendetail dari Revit yang tidak mudah diaplikasikan pada perhitungan konvensional, serta pengaruh dari tingkat ketelitian dari pengguna. | en_US |