dc.description.abstract | Kebisingan di lingkungan kerja dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan pekerja dan kualitas lingkungan.Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh mesin pengepres kelapa sawit khususnya Screw Press di pabrik kelapa sawit. Pengukuran dilakukan pada tiga jarak yang berbeda yaitu 50 cm, 100 cm dan 150 cm dari mesin press ulir. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu langkah pertama menyiapkan sound level meter sebagai alat pendeteksi kebisingan pada mesin Screw Press, kemudian mengukur jarak antara posisi mesin Screw Press dengan sound level meter. Pada langkah selanjutnya kita bisa mengetahui tingkat kebisingan yang terbaca pada sound level meter.Hasil penelitian terhadap mesin Screw Press kelapa sawit pada posisi X,Y,Z dari jarak 1 meter, 1,5 meter dan 2 meter tanpa beban dan dengan beban 30 Ton/Jam maka dapat di lihat bahwa kebisingan tertinggi yang dihasilkan pada posisi X,Y,Z dari jarak 1 meter, 1,5 meter, 2 meter yaitu pada posisi Z, dengan jarak 1 meter dengan kapasitas 30 Ton/Jam sebesar 90,6 dB pada detik 40 dan 150, sedangkan kebisingan terendah terdapat pada posisi Y jarak 2 meter yaitu sebesar 76,7 dB pada detik
140.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kebisingan yang timbul pada saat pengujian pada mesin screw press dengan kapasitas 30 Ton/Jam dan tanpa pembebanan. NAB menurut kepmenaker No. per-51/MEN/ 1999,ACGIH, 2008 dan SNI 16-7063-2004 adalah 85 dB untuk pekerja yang sedang bekerja selama 8 jam perhari atau 40 jam perminggu. Nilai ambang batas untuk kebisingan di Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV Unit Usaha Adolina adalah melewati batas normal pendengaran manusia sehingga dapat menyebabkan gangguan pendengaran atau menghilangkan daya dengar para pekerja. | en_US |