dc.description.abstract | Pembangunan berkelanjutan telah menjadi masalah kritis dan kebutuhan dalam banyak disiplin ilmu pembangunan, termasuk perkebunan kelapa sawit, dalam skala nasional, regional, dan global. Penerapan konsep tata kelola produksi dan tata kelola yang baik pada setiap model bisnis perkebunan kelapa sawit diperlukan untuk meminimalkan risiko kerusakan lingkungan dan sumber daya alam, sehingga penerapan model minat adopsi ISPO sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemahaman petani terhadap sertifikasi ISPO, mengidentifikasi pengaruh peran kemitraan terhadap minat adopsi sertifikasi ISPO, mengidentifikasi pengaruh peran kearifan lokal terhadap minat adopsi sertifikasi ISPO dan untuk mengidentifikasi model minat adopsi melalui kemitraan dan kearifan lokal untuk pengembangan sawit berkelanjutan di Kabupaten Deli Serdang. Metode yang digunakan analisis kualitatif, regresi berganda dan SWOT.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa a) pemahaman petani terhadap manfaat sertifikasi ISPO mendapatkan skor paling tinggi yaitu 42% dan pemahaman umum mengenai ISPO sebesar 40%, pemahaman hambatan dan daya saing terhadap ISPO sebesar 37% dan yang paling rendah yaitu pemahaman terhadap biaya dan tahapan sertifikasi ISPO sebesar 36%; b) pengaruh peran kemitraan terhadap minat adopsi ISPO berdasarkan uji T berpengaruh signifikan dengan tingkat signifikasi sebesar 0,00; c) pengaruh peran kearifan lokal terhadap minat adopsi ISPO berdasarkan uji T tidak berpengaruh signifikan dengan nilai signifikasinya adalah 0,182; d) pengaruh peran kemitraan dan kearifan lokal secara simultan (Uji F) berpengaruh signifikan terhadap minat adopsi ISPO
dengan nilai signifikasinya adalah 0.00 dan e) pengaruh peran kemitraan dan kearifan lokal berdasarkan nilai koefisien determinasi terhadap minat adopsi ISPO adalah berpengaruh kecil dengan R2 sebesar 25% . Artinya 75% minat adopsi ISPO dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. | en_US |