Show simple item record

dc.contributor.authorRIWANDA, JERRY KRISNA
dc.date.accessioned2024-09-26T08:44:42Z
dc.date.available2024-09-26T08:44:42Z
dc.date.issued2024-09-26
dc.identifier.urihttps://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/10952
dc.description.abstractUmumnya analisis struktur dibedakan menjadi dua, yakni analisis struktur atas dan analisis struktur bawah. Oleh karena itu analisis struktur atas dan analisis struktur bawah dilakukan secara terpisah. Bagian struktur atas dianggap menumpu diatas struktur struktur bawah yang dimodelkan dengan perletakan jepit. Namun, untuk merealisasikan perilaku struktur yang lebih spesifik dan detail terkhusus bangunan yang mengalami beban lingkungan seperti beban gempa atau seismik, interaksi tanah dengan struktur harus diperhitungkan. Dalam menganalisa sebuah struktur, struktur harus mampu menahan kestabilan bangunan terhadap berat sendiri bangunan, dan gaya-gaya luar yang bekerja seperti beban angin, dan beban gempa yang dialami oleh bangunan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perioda natural struktur, kemudian membandingkan deformasi yang terjadi pada struktur serta membandingkan base shear yang terjadi dari kedua model struktur tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis studi kasus, dan teknik analisis data dilakukan dengan perbandingan analisis struktur, dimana struktur model 1 menggunakan perletakan jepit dan struktur model 2 menggunakan pondasi rakit dengan perletakan pegas (springs). Kemudian kedua struktur tersebut akan dianalisis menggunakan beban seismik riwayat waktu (time history) dan beban-beban lainnya seperti beban mati (DL), beban hidup (LL) dan beban angin (WL). Kedua model struktur tersebut akan dianalisa menggunakan program Finite Element Method (FEM). Dari hasil penelitian didapat perioda natural struktur untuk struktur model 1 dan struktur model 2 sebesar 0,827 sec dan 0,845 sec dengan persentase kenaikan 2,17%. Kemudian deformasi maksimum terjadi pada struktur model 2, dimana persentase rata-rata kenaikan deformasi dari struktur model 1 dan struktur model 2 akibat beban seismik el-centro baik arah-x maupun arah-y sebesar 30,2% dan 14,19%, sedangkan persentase kenaikan deformasi akibat beban seismik bak-up (landers) arah-x dan arah-y sebesar 28,18% dan 8,05%. Sedangkan untuk base shear reaction didapatkan persen perbandingan rata-rata pada struktur model 1 dan struktur model 2 akibat beban seismik el-centro arah-x dan arah-y sebesar 27,81% dan 15,74%. Serta akibat beban seismik bak-up (landers) arah-x dan arah-y sebesar 28,97% dan 8,99%.en_US
dc.subjectPondasi Rakit,en_US
dc.subjectDaya Dukung Tanah,en_US
dc.subjectInteraksi Tanah Dengan Struktur,en_US
dc.subjectFinite Element Method.en_US
dc.titleAnalisa Struktur Menggunakan Pondasi Rakit Yang Berinteraksi Dengan Tanahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record