Show simple item record

dc.contributor.authorSITANGGANG, ARI SAKTI
dc.date.accessioned2024-05-29T10:16:58Z
dc.date.available2024-05-29T10:16:58Z
dc.date.issued2024-05-29
dc.identifier.urihttps://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/10728
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan bertujuan: (1). Bagaimana pendapatan usaha pengolahan ikan asin Kelurahan Pasar Belakang di Kota Sibolga? (2). Bagaimana distribusi marjin (keuntungan) dari hasil produksi per kilogram ikan asin terhadap faktor produksi tenaga kerja, modal dan pengusaha (manajerial). (3). Bagaimana pemasaran ikan asin Di Kota Sibolga ? Dalam Penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu dilakukan di Kelurahan Pasar Belakang Kota Sibolga. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive (sengaja), dengan pertimbangan bahwa daerah penelitian menjadi tempat pengolahan Ikan Asin dengan pertimbangan 3 kriteria yaitu 11 responden. 2 responden dari skala besar, 7 responden dari skala menengah dan 2 responden dari skala kecil sebagai pengolah ikan asin dan memiliki usaha pengolahan ikan asin di Kelurahan Pasar Belakang Di Kota Sibolga. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: (1). Rata-rata pendapatan usaha pengolahan ikan asin selama sekali siklus produksi adalah sebesar Rp. 4,981,783 Dengan R/C = 1,23 usaha pengolahan ikan asin di Kota Sibolga efisien. (2). Marjin (keuntungan) yang diperoleh dari setiap kilogram produksi ikan asin sebesar Rp 3.123, 89 didistribusikan untuk Tenaga Kerja sebesar 15,92 %, untuk Modal (input lain ) sebesar 13,71 %. Bagian terbesar jatuh ke tangan pengusaha (manajerial) dengan memperoleh keuntungan sebesar 70 %. Dengan catatan untuk perhitungan nilai tambah bahan baku ikan di jumlahkan keseluruhan dan harga dirata-ratakan. (3). Ada dua sistem pemasaran ikan asin di Kota Sibolga yaitu: Dengan cara ikan asin dikirim langsung kepada distributor, dengan sistem pembayaran yang berbeda-beda dan Pembeli datang ke tempat produsen dengan sistem pembayaran secara tunai (cash). Apabila selama dua minggu produksi tidak terjual, produsen akan menjual murah karena tidak tersedianya alat penyimpanan. Adapun saran yang disampaikan adalah sebagai berikut: (1). Untuk para pengusaha ikan asin diharapkan mampu meningkatkan penerimaan dengan tetap menjaga kualitas ikan asin atau mungkin lebih meningkatkan kualitas ikan asin yang dipasarkan. (2). Untuk pemerintah diharapkan agar tetap membuat kebijakan yang dapat membangun industri ikan asin di Kota Sibolga agar lebih berkembang lagi. seperti memberikan bantuan kepada pengusaha kecil dan pengusaha yang masih ingin merintis usaha industri ikan asin di Kota Sibolga.en_US
dc.subjectPendapatan,en_US
dc.subjectDistribusi Nilai Tambah (Metode Hayami),en_US
dc.subjectUsaha Pengolahan Ikan Asin di Kota Sibolgaen_US
dc.titleANALISIS PENDAPATAN DAN DISTRIBUSI NILAI TAMBAH (METODE HAYAMI) PADA USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN (Studi Kasus: Kelurahan Pasar Belakang Di Kota Sibolga)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record