dc.description.abstract | Latar Belakang: Penggunaan media sosial meningkat pesat di era digital ini, bukan hanya sebagai platform komunikasi sosial, tetapi juga sebagai sumber informasi kesehatan, termasuk untuk mengatasi akne vulgaris. Ini dapat mendorong individu untuk melakukan self-medication.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara media sosial dengan self-medication tatalaksana akne vulgaris pada mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan.
Metode: Penelitian analitik dengan desain cross sectional melibatkan 190 mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan. Pengambilan sampel menggunakan cara simple random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang telah divalidasi.
Hasil: Sebagian besar mahasiswa/i (86,8%) melihat konten pengobatan akne vulgaris di media sosial, tetapi (80,0%) mahasiswa/i tidak follow akun/subscribe akun/save konten tersebut. Mayoritas konten ditemukan di TikTok (52,6%), dengan sekitar (72,1%) melakukan self-medication berdasarkan informasi dari media sosial. Alasan utama adalah review produk pengobatan jerawat yang bagus (39,5%), dengan penggunaan produk perawatan kulit seperti cleanser, moisturizer, toner, serum, essence, exfoliator, dan masker yang paling umum (60,0%). Hasil analisis uji chi-square menunjukkan nilai p = 0,002.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara media sosial dengan self-medication tatalaksana akne vulgaris pada mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan | en_US |