| dc.description.abstract | Pendahuluan : Multidrug-resistant Tuberculosis (MDR-TB) merupakan tuberkulosis yang resisten terhadap isoniazid dan rifampisin. Data World Health Organization (WHO) menunjukkan peningkatan insiden MDR-TB setiap tahun, khususnya di negara seperti India, Federasi Rusia dan Pakistan. Terapi pengobatan MDR-TB yang efektif melibatkan obat seperti linezolid, levofloksasin, moxifloksasin, bedaquiline dan klofazimine. Terapi ini memiliki keberhasilan 54
%, sehingga mendorong peneliti untuk mencari terapi yang lebih aman, melalui terapi regenaratif dengan mesenchymal stem cell. Mesenchymal stem cell (MSC) dianggap sebagai sel punca yang mampu mensenkresikan prostaglandin (PGE2) sebagai imunomodulator. Hal ini melibatkan mikroenkapsulasi dan coating serta Hematopoietic stem cell CD34 yang dapat melindungi sel dan penanda efektif untuk kemanjuran transplantasi MSC.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar PGE2 mikroenkapsulasi dan coating mesenchymal stem cell dan hematopoietic stem cell CD34 sebagai potensi dalam pengembangan terapi seluler MDR-TB yang lebih efektif.
Metode : Penelitian ini merupakan studi preliminari eksperimental in-vitro yang dilakukan di Stem Cell and Tissue Engineering (SCTE) Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Sampel yang digunakan tali pusat dan darah tali pusat bayi baru lahir dari penelitian sebelumnya.
Hasil : Kadar PGE2 di hari ke-2 dengan 2062,7398 pg/ml, hari ke-7 mengalami penurunan dengan 1402,3707 pg/ml, hari ke-14 mulai terjadi peningkatan kembali dengan 1412,6133 pg/ml, dan terjadi peningkatan yang tinggi pada hari ke-21 dengan 2817,7134 pg/ml.
Kesimpulan : Kadar PGE2 mengalami penurunan lalu mengalami peningkatan yang tinggi di akhir. Sehingga pada penelitian ini menunjukkan bahwa menggunakan mikroenkapsulasi dan coating pada MSC dan CD34 menghasilkan hasil sekresi yang efektif. | en_US |
