| dc.description.abstract | Pendahuluan : Sayuran yang tidak dicuci dengan benar terutama yang dikonsumsi sebagai lalapan, memiliki risiko untuk menyebabkan kecacingan. Selada menjadi salah satu sayuran yang sering dijumpai sebagai makanan yang dimakan secara mentah. Sanitasi pada pasar tradisional umumnya masih kurang baik, dikarenakan masih banyak limbah sampah, kemudian masih ada pedagang yang berjualan di bahu jalan sehingga sayuran yang dijual berkontak dengan tanah.12 Sayuran yang dijual di pasar tradisional yang berkontak langsung dengan tanah dapat meningkatkan risiko terkontaminasi Soil-Transmitted helminth (STH). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pedagang sayur sangat mempengaruhi kejadian kontaminasi STH pada sayur, hal ini terjadi karena kondisi pasar tradisional yang mempengaruhi kejadian kontaminasi STH.
Tujuan : Menganalisa hubungan PHBS pedagang sayur dengan kejadian kontaminasi STH pada sayuran selada di beberapa pasar tradisional di Kota Medan.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan cross- sectional dan pengambilan data menggunakan metode cluster sampling dengan jumlah sampel sebanyak 77 pedagang beserta sayuran selada (Lactuca sativa) di beberapa pasar tradisional di Kota Medan.
Hasil : Pada penelitian ini mayoritas responden memiliki Tindakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang baik sebanyak 47 orang (61%), terdapat kejadian kontaminasi STH sebanyak 18 dari 77 sampel selada (Lactuca sativa) (23%), terdapat hubungan antara Tindakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan kejadian kontaminasi STH pada sayuran selada (Lactuca sativa) di beberapa pasar tradisional Kota Medan dengan nilai p=0,000 (<0,05).
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara Tindakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan kejadian kontaminasi STH pada sayuran selada (Lactuca sativa) di beberapa pasar tradisional Kota Medan.
. | en_US |
