Show simple item record

dc.contributor.authorSIMAMORA, RIMMI TALIA
dc.date.accessioned2018-04-09T01:58:23Z
dc.date.available2018-04-09T01:58:23Z
dc.date.issued2018-03-21
dc.identifier.urihttp://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/1015
dc.description.abstractRumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan di Kota Medan yang berstatus milik Pemerintah Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pengendalian intern atas persediaan obat-obatan yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan. Adapun Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, dokumentasi dan observasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Deskriptif dan Komparatif. Hasil penelitian dapat dilihat dari aktivitas pengendalian intern yang terdiri dari :Pertama, Pemisahan Tugas: pengendalian intern persediaan obat-obatan pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan belum memadai karena melakukan perangkapan tugas yaitu bagian gudang yang melakukan penerimaan persediaan dari bagian pembelian dan penyimpanan. Kedua, Otorisasi yang Tepat Atas Transaksi: bahwa kartu perhitungan fisik di pertanggungjawabkan oleh fungsi pemegang kartu perhitungan fisik yaitu bagian gudang dan farmasi. Ketiga, Dokumen dan Catatan yang Memadai: penghitungan persediaan dilakukan oleh bagian gudang setiap hari dan juga dilakukan oleh panitia perhitungan fisik yang terdiri dari bagian gudang, bagian farmasi, dan internal auditor setahun sekali yang hasilnya disajikan dalam daftar perhitungan fisik persediaan. Keempat, Perlindungan Fisik atas Aset dan Catatan: adanya dilakukan pengamanan terhadap catatan-catatan seperti kartu perhitungan fisik yang diberikan nomor urut tercetak. Kelima, Adanya pemeriksaan persediaan yang dilakukan secara independen oleh petugas perhitungan fisik dan auditor internal dan dilakukan pemeriksaan antara dua catatan terpisah untuk mencocokkan kuantitas obat yang sebenarnya. Dari kesimpulan tersebut maka perlu dikemukakan saran yaitu pemisahan tugas, bagian penerimaan dan bagian penyimpanan obat harus dipisahkan, agar masing-masing bagian mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam satu bagian. Hal ini akan mempengaruhi kinerja dari setiap bagian untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga tidak akan ada kemungkinan hilangnya persediaan akibat kelalaian dalam penerimaan dan penyimpanan persediaan yang hanya dilakukan oleh satu bagian yang sama walaupun bagian gudang melaporkan barang yang diterima dan yang disimpan ke bagian akuntansi.en_US
dc.subjectPengendalian Internen_US
dc.titleEVALUASI PENGENDALIAN INTERN ATAS PERSEDIAAN OBAT-OBATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. PIRNGADI MEDANen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record