| dc.description.abstract | Pendahuluan : Indonesia menempati peringkat ke-2 jumlah tuberkulosis paru di dunia. Tuberkulosis paru disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (Mtb). Multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB) adalah perjalanan penyakit dari TB paru karena bakteri tidak merespon terhadap obat Isoniazid dan Rifampisin. Pengobatan MDR-TB memerlukan waktu yang cukup lama dan memiliki banyak efek samping. Oleh karena itu, diperlukan terapi alternatif menggunakan sel punca. Sel punca yang diambil dari jaringan tali pusar disebut Mesenchymal Stem Cell (MSC). Mesenchymal Stem Cell (MSC) adalah sel yang bersifat multipotent dan memiliki efek parakrin PGE2 yang dapat berperan sebagai proinflamasi dan antiinflamasi. Pemberian kapsulasi pada MSC dapat meningkatkan viabilitas. Berdasarkan penelitian sebelumnya, kadar PGE2 yang dihasilkan oleh MSC dapat melemahkan respon inflamasi yang berlebihan oleh karena Mtb.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kadar PGE2 dalam medium kultur mikroenkapsulasi MSC.
Metode : Penelitian ini merupakan deskriptif observasional untuk mendapatkan gambaran kadar PGE2 dengan mikroenkapsulasi MSC sebagai studi preliminari terapi selular MDR-TB.
Hasil : Hasil dari penelitian ini Jumlah rerata kadar PGE2 pada MSC mikroenkapsulasi pada hari ke-2 2134,9968 pg/ml, hari ke-7 408,27866 pg/ml, hari ke-14 1145,5605 pg/ml, dan hari ke-21 sebanyak 2882,335 pg/ml pemberian kapsulasi pada MSC dengan medium alginat dapat meningkatkan viabilitas MSC.
Kesimpulan : Kadar PGE2 mengalami penurunan pada hari ke-7 dan mengalami peningkatan pada hari ke-14 dan hari ke-21. Mikroenkapsulasi terbukti dapat meningkatkan viabilitas MSC. | en_US |
