dc.description.abstract | Latar Belakang : Penyakit gagal ginjal kronik dapat disebabkan oleh berbagai macam penyakit. Seperti penyakit vaskular, penyakit glomerulus kronis, infeksi kronis, hipertensi, diabetes melitus, proses obstruksi dan lain sebagainya. Untuk penanganannya sendiri dapat dilakukan dengan cara transplantasi ginjal atau cuci darah/hemodialisis.
Tujuan : Mengetahui gambaran hemoglobin dan hematokrit pada penderita Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang menjalani hemodialisis di RS Santa Elisabeth Medan periode tahun 2021-2022.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada bulan Februari 2023 di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Populasi penelitian ini adalah semua pasien penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis tahun 2021-2022 dengan sampel penelitian 72 pasien yang tercatat di rekam medik
Hasil : Penelitian ini memiliki sampel 72 pasien yang tercatat direkam medik. Dengan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis terbanyak berusia 56-65 tahun sebanyak 29 orang (40,3%), jenis kelamin pasien paling banyak adalah laki-laki sebanyak 44 orang (61,1%). kadar hemoglobin pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis paling banyak yang mengalami penurunan sebanyak 70 orang (97,2%). Dan frekuensi hematokrit pasien GGK yang menjalani hemodialisis paling banyak mengalami penurunan sebanyak 66 orang (91,7%)
Kesimpulan : Dalam penelitian ditemukan mayoritas pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis terjadi pada kelompok usia 56-65 tahun (40,3%), berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki (61,1%). Serta mengalami penurunan kadar hemoglobin (97,2%). Dan mengalami penurunan hematokrit (91,7%) | en_US |