PENGARUH SERVANT LEADERSHIP STYLE DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA (BKPSDM) KABUPATEN NIAS BARAT PROPINSI SUMATERA UTARA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh servant leadership style dan komunikasi interpersonal terhadap motivasi kerja pegawai studi kasus pegawai Kantor Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Kabupaten Nias Barat dan untuk mengetahui variabel yang mempunyai pengaruh paling terhadap motivasi kerja pegawai. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Teknik pegambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling jenuh jumlah sampel sebanyak 36 orang responden. Berdasarkan uji t untuk Variabel Servant Leadership Style (X1) memiliki nilai t hitung sebesar 2,720 dengan tingkat probabilitas (sig) sebesar 0,010 dimana nilai tersebut lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Apabila dibandingkan dengan t tabel, nilai t hitung pada variabel Servant Leadership Style (X1) lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,692 (2,720>1,692). Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Variabel Servant Leadership Style (X1) memiliki pengaruh signifikan terhadap Motivasi Kerja Pegawai, sedangkan Variabel Komunikasi Interpersonal (X2) memiliki nilai t hitung sebesar 3,312 dengan tingkat probabilitas (sig) sebesar 0,002 dimana nilai tersebut lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Apabila dibandingkan dengan t tabel, nilai t hitung pada Komunikasi Interpersonal lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,692 (3,312>1,692). Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Variabel Komunikasi Interpersonal (X2) memiliki pengaruh signifikan terhadap Motivasi Kerja Pegawai. Berdasarkan uji F nilai F hitung adalah sebesar 42,938. Nilai tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai F tabel. Suatu variabel independen dapat dikatakan memiliki pengaruh terhadap variabel dependen apabila, nilai F hitung yang diperoleh, lebih besar dari nilai F tabel. Dengan memperhatikan kriteria penentuan F tabel, maka diperoleh diperoleh nilai sebesar 3,28. Nilai tersebut dibandingkan dengan F hitung, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa nilai F hitung lebih besar dari 3,28 (42,938>3,28). Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian ini menerima H3 yaitu Servant Leadership Style (X1) dan Komunikasi Interpersonal (X2) secara bersama sama memiliki pengaruh terhadap Motivasi Kerja Pegawai (Y). Berdasarkan R2 adalah (0,852)2 = 0,706 artinya servant leadership style dan komunikasi interpersonal dapat menjelaskan motivasi kerja pegawai sebesar 0,706 atau
70,6% sedangkan selebihnya 0,294 atau 29,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian ini.
Collections
- Manajemen [1151]