• Login
    View Item 
    •   Home
    • Student Papers
    • Ekonomi
    • Akuntansi
    • View Item
    •   Home
    • Student Papers
    • Ekonomi
    • Akuntansi
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY (STUDI KASUS USAHA TAHU DI KECAMATAN TAMPAHAN KABUPATEN TOBA)

    Thumbnail
    View/Open
    NOVITA SARI BETHA GABRIELLA PARDEDE.pdf (266.2Kb)
    Date
    2022-11-18
    Author
    PARDEDE, NOVITA SARI BETHA GABRIELLA
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penelitian yang berjudul “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing Pada Home Industry (Studi Kasus Usaha Tahu Di Kecamatan Tampahan Kabupaten Toba)” bertujuan untuk mengetahui bagaimana perhitungan harga pokok produksi tahu dengan menggunakan metode full costing pada suatu perusahaan home industry di Kecamatan Tampahan pada tahun 2021. Harga pokok produksi adalah jumlah biaya produksi yang melekat pada produk atau barang yang dihasilkan yang diukur dalam satuan mata uang dalam bentuk kas yang dibayarkan atau nilai jasa yang diserahkan atau dikorbankan, atau tambahan modal yang diperlukan perusahaan dalam rangka proses produksi baik pada masa lalu maupun masa yang akan datang. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif kuantitatif, yaitu mengolah data yang diperoleh dari perusahaan tahu yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian ini perhitungan dengan metode full costing biaya produksi yang dihasilkan lebih besar. Harga pokok produksi metode full costing sebesar Rp.128.922.944,1 per bulan dan metode variable costing harga pokok produksi sebesar Rp.127.545.000 per bulan. Harga per potong tahu berdasarkan metode full costing adalah Rp.151,3 dan untuk metode variable costing sebesar Rp.149,7. Berdasarkan metode full costing laba usaha yang dihasilkan lebih tinggi sebesar Rp.19.215.938,9 dan metode variable costing laba usaha yang dihasilkan lebih rendah sebesar Rp.19.155.383,6 Perbedaan yang dihasilkan tersebut dikarenakan perlakuan pada biaya overhead pabrik. Biaya overhead tetap yang terjadi dalam periode berjalan hanya Rp.1.317.388,8 dan penangguhan persediaan yang tidak terjual ke dalam periode berikutnya sebesar Rp.45.427,2.
    URI
    http://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/7719
    Collections
    • Akuntansi [1801]

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback
     

     

    Browse

    All of Repository UHNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback