PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK HAYATI MEMPERBAIKI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG HIJAU ( Vigna radiata L. ) PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Nommensen Medan, Simalingkar B, Kec. Medan Tuntungan. Lahan Penelitian berada pada ketinggian ± 33 meter diatas permukaan laut (mdpl) dengan jenis tanah Ultisol. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pupuk kandang sapi dan pupuk hayati memperbaiki pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau ( Vigna radiata L.) pada tanah ultisol simalingkar. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang terdiri dari dua faktor perlakuan, yaitu dan dosis pupuk kandang sapi dan pupuk hayati EM-4 dengan 3 ulangan. Faktor pertama : pupuk kandang sapi (K) terdiri dari tiga taraf, yaitu : K0 = 0 kg/1,5m2 ~ 0 ton/ha (control) , K1 = 3 kg/1,5m2 ~ 20 ton/ha ( dosis anjuran ) dan K2 = 6 kg/1,5m2 ~ 40 ton/ha. Faktor kedua : pupuk hayati EM-4 (E) yang terdiri dari empat taraf, yaitu : E0 = 0 ml/1,5m2 ~ 0 ton/ha (kontrol), E1 = 2 ml/1,5m2 ~ 14,3 liter/ha, E2 = 4 ml/1,5m2 ~ 28, 6 liter/ha (dosis anjuran) dan E3 = 6 ml/1,5m2 ~ 42,9 liter/ha.
Pemberian pupuk kandang sapi berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 3, 4 dan 5 MST, jumlah cabang primer, jumlah cabang sekunder, jumlah polong berisi pertanaman, bobot 100 butir biji kering, dan produksi biji kering per hektar.
Pemberian pupuk hayati EM4 berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 2 dan 5 MST, jumlah cabang primer, jumlah cabang sekunder, jumlah polong berisi pertanaman, bobot 100 butir biji kering, produksi biji kering per petak, dan produksi biji kering per hektar, tetapi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 3, dan 4 MST.
Interaksi antara pupuk kandang sapi dan pupuk hayati EM4 berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 3 dan 5 MST, jumlah cabang primer dan jumlah cabang sekunder, jumlah polong pertanaman, bobot 100 butir biji kering, produksi biji kering per petak, produksi biji kering per hektar, tetapi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 2 dan 4 MST.
Collections
- Agroekoteknologi [321]