PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK KELAPA TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL PADA CAMPURAN ASPAL

Abstract

Aspal merupakan material yang digunakan pada pekerjaan perkerasan lentur jalan. Genangan air yang sering terjadi terutama setelah hujan bisa menjadi masalah terhadap ketahanan aspal. Salah satu alternatif yang digunakan untuk mencegah permasalahan ini yaitu dengan penggunaan bahan tambah dalam campuran AC-BC. Bahan tambah yang digunakan merupakan limbah dari serabut kelapa yang akan ditambahkan dalam campuran aspal untuk mengetahui berapa nilai karakteristik Marshall nya. Variasi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah variasi kadar serabut yang mana kadar limbah nya yaitu 2%,4%,dan 6%. Dengan kadar aspal yang digunakan yaitu 5%, 6%, 6,5 , 7% . dimana nantinya tiap variasi kadar limbah serabut kelapa tersebut akan ditambahkan dengan kadar aspal yang ada dengan tujuan mencari Kadar Aspal Optimum (KAO). Setelah dilakukan pengujian didapatkan nilai karakteristik Marshall sebesar 6,5 % dengan penambahan kadar limbah 2% yaitu dengan diperoleh nya nilai stabilitas sebesar 3122,55 kg, nilai VIM sebesar 4,97 % , nilai VMA sebesar 19,496 %, VFB sebesar 74,508 % , nilai FLOW sebesar 3,3 mm dan nilai MQ sebesar 946,743 kg/mm. Dimana VIM adalah volume total udara yang berada diantara partikel agregat yang terselimuti aspal dalam suatu campuran yang telah dipadatkan , dan dinyatakan dalam persen volume bulk. VIM ini juga digunakan juga untuk mengetahui besarnya rongga campuran dalam persen. VMA ini Sadalah aspal yang sudah dipadatkan serta aspal efektif yang dinyatakan dalam persentase volume total campuran. Sedangkan VFA adalah bagian dari rongga yang berada diantara mineral agregat (VMA) yang terisi aspal efektif dinyatakan dalam persen. Dapat disimpulkan bahwa penambahan limbah 2% pada kadar aspal optimum 6,5 % memenuhi Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Divisi 6 Perkerasan Aspal dimana limbah serbuk kelapa bereaksi terhadap filler abu batu dengan aspal saat dipanaskan dan mengahsilkan daya ikat yang kuat.