. Analisis Eufemisme pada Wacana Politik dalam Debat PDIP dan Juru Bicara KPK dalam Acara Indonesia Lawyers Club di TVONE
Abstract
Masalah dalam Penelitian ini adalah bagaimana bentuk-bentuk eufemisme dalam debat, bagaimana penggunaan gaya bahasa eufemisme untuk menggantikan kalimat-kalimat yang dianggap kasar dalam debat PDIP dan juru bicara KPK, realita penggunaan eufemisme dalam debat PDIP dan juru bicara KPK.
Dari analisis yang diperoleh peneliti mendapat data bentuk eufemisme sebanyak 20 yaitu 6 eufemisme figuratif (30%), 2 eufemisme sirkomlokusi (10%),
5 eufemisme menggantikan kata lain (25%),5 eufemisme istilah asing (25%), 1 eufemisme jargon (5%), 1 eufemisme serapan (5%). Penggunaan eufemisme untuk menggantikan kalimat yang dianggap kasar terdapat 15 data. Realitanya didalam debat ditemukan menggunakan kalimat- kalimat kasar akan tetapi sebagian sudah menggunakan eufemisme
Berdasarkan hasil penelitian dapat didimpulkan bahwa bentuk eufemisme yang lebih dominan dipakai dalam debat tersebut yaitu eufemisme ekspresi figuratif yang bersifat perlambangan yang tidak menyinggung perasaan orang lain. Dalam debat PDIP dan Juru bicara KPK masih ditemukan beberapa kata dengan menggunakan kata kasar yang dapat menyinggung oranglain, dan ada juga yang sudah menggunakan eufemisme untuk memeperhalus suatu ujaran didalam debat.