| dc.description.abstract | Dalam hubungannya dengan efisiensi biaya yang merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk menggunakan rasio ROA (Return On Asset). ROA sering disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional, sedangkan secara konseptual metode EVA memberikan manfaat lebih dibandingkan dengan ukuran kinerja konvensional karena EVA menunjukan laba yang sebenarnya dari perusahaan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana perbedaan antara economic value added (EVA) dengan return on asset (ROA) dalam menilai kinerja perusahaan (Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Kota Medan). Hipotesis yang diajukan adalah: Ada perbedaan antara Economic value added (EVA) dan return on asset (ROA) dari tahun 2016 – 2018 per kuartal dalam menilai kinerja PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rasio EVA pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk selalu lebih kecil dibanding nilai ROA, dengan selisih atau perbedaan rata-rata sebesar 0,02 %. Hasil uji t diketahui bahwa nilai t-hitung adalah sebesar 4,710, sedangkan nilai t-tabel pada tingkat kepercayaan 95 % adalah 2,228. Tingkat signifikansi juga menunjukkan nilai sebesar 0,001, lebih kecil dari 0,05, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara EVA dan ROA pada perusahaan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan antara Economic value added (EVA) dan return on asset (ROA) dari tahun 2016 – 2018 dalam menilai kinerja PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dapat diterima pada tingkat kepercayaan 95 %. Berdasarkan kesimpulan di atas maka disarankan dalam menganalisis kinerja keuangan perusahaan mempertimbangkan rasio EVA dan ROA secara berdampingan, sehingga dapat diketahui secara jelas bagaimana kinerja perusahaan dari aktivitas operasional dan bagaimana pengaruh pos non operasional perusahaan terhadap kinerja manajemen. | en_US |
