• Login
    View Item 
    •   Home
    • Student Papers
    • Keguruan dan Ilmu Pendidikan
    • Pendidikan Matematika
    • View Item
    •   Home
    • Student Papers
    • Keguruan dan Ilmu Pendidikan
    • Pendidikan Matematika
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Di Kelas VIII Smp Negeri 37 Medan 2017/2018

    Thumbnail
    View/Open
    Suyanti Kristiani Simamora.pdf (480.6Kb)
    Suyanti Kristiani Simamora.pdf (480.6Kb)
    Date
    2016-09-11
    Author
    Simamora, Suyanti Kristiani
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation , dan konvensional pada materi kubus di kelas VIII SMP Negeri 37 Medan T.P 2017/2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 37 Medan, dan dipilih tiga kelas yang menjadi sampel, yaitu : kelas VIII B sebagai kelas eksperimen 1 diajarkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, kelas VIII C sebagai kelas eksperimen 2 diajarkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol diajarkan dengan konvensional. Dari hasil analisis data diperoleh skor rata-rata yang diajarkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw masalah adalah 87,1 , skor rata-rata yang diajarkan dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation adalah 73,93 dan skor rata-rata yang diajarkan dengan konvensional adalah 70,13. Hasil perhitungan dengan menggunakan uji analisis varians diperoleh F_hitung = 12,6878 dan 〖 F〗_tabel= 3,10. Ternyata 〖 F〗_hitung>〖 F〗_tabel sehingga H0 ditolak yang berarti ada perbedaan dari ketiga sampel tersebut. Karena H0 ditolak, maka dilanjut ke uji tukey. Dari perhitungan, diperoleh nilai Q_A = 19,824 dan 〖 Q〗_tabel=3,49 sehingga〖 Q〗_A>〖 Q〗_tabel, maka H0 ditolak yang berarti kelas eksperimen 1 lebih baik dari pada kelas eksperimen 2, nilai Q_B = 26,83585 dan 〖 Q〗_tabel=3,49 , sehingga 〖 Q〗_B>〖 Q〗_tabel, maka H0 ditolak yang berarti kelas eksperimen 1 lebih baik dari pada kelas kontrol, dan nilai Q_C = 7,012 dan 〖 Q〗_tabel=3,49 sehingga〖 Q〗_C>〖 Q〗_tabel, maka H0 ditolak yang berarti kelas eksperimen 2 lebih baik dari pada kelas kontrol. Berdasarkan pengujian tukey, maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang berarti antara kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation, dan konvensional pada materi kubus di kelas VIII SMP Negeri 37 Medan T.P 2017/2018.
    URI
    http://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/256
    Collections
    • Pendidikan Matematika [674]

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback
     

     

    Browse

    All of Repository UHNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback