DAMPAK REVALUASI AKTIVA TETAP TERHADAP PERLAKUAN AKUNTANSI PADA PT BANK SUMUT CABANG ISKANDAR MUDA MEDAN
Abstract
Aktiva tetap adalah aset suatu entitas yang menjadi hak milik entitas bisnis (perusahaan) yang digunakan untuk memproduksi (menghasilkan) barang atau jasa entitas bisnis dan penggunaannya secara terus menerus. Aset tetap merupakan salah satu komponen penting dalam operasional suatu perusahaan dan umumnya memiliki nilai yang relatif material dibandingkan dengan pos-pos lainnya pada Laporan Keuangan suatu entitas.
Dalam keadaan inflasi, dimana harga-harga barang secara keseluruhan mengalami kenaikan, maka nilai buku dari aset yang dimiliki perusahaan dipandang tidak relevan lagi. Bukan hanya dalam keadaan inflasi, dalam keadaan ekonomi normal pun sebenarnya nilai buku dianggap tidak relevan karena tidak mencerminkan nilai aset yang sebenarnya. Meningkatnya harga-harga di pasaran menyebabkan nilai dari suatu aset tetap yang dimiliki perusahaan menjadi tidak wajar. Nilai sekarang suatu aset tetap yeng diperoleh beberapa tahun lalu tidak sama dengan harga perolehan aset tersebut yang tercatat pada laporan posisi keuangan. Adanya perbedaan nilai antara nilai buku dengan nilai wajar ini mendorong perusahaan untuk menyesuaikan laporan keuangannya agar dapat sesuai dengan nilai wajar, perusahaan melakukan revaluasi terhadap aktiva tetapnya. Keuntungan bagi perusahaan yang melakukan revaluasi aktiva tetap, diantaranya dapat menciptakan performance of balance sheet yang lebih baik, sebagai akibat meningkatnya nilai aktiva dan modal.
PT BPD Sumut atau yang lebih dikenal dengan bank sumut adalah sebuah bank pembangunan daerah yang bersifat devisa yang didirikan pada tanggal 4 November 1961. Bank Sumut dibentuk dengan status Perseroal Terbatas. Bank Sumut kemudian dialihkan menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pada tahun 1965 sebelum dikembalikan statusnya sebagai Perseroan Terbatas pada tahun 1999. Bank Sumut termasuk dalam jajaran Bank Pembangunan Daerah yang memiliki aset terbesar, saat ini asetnya telah mencapai 27 triliun dengan dukungan 200 unit kantor. Bank ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber Penerimaan Asli Daerah (PAD) Provinsi Sumatera Utara. Selain itu, Bank ini juga diharapkan dapat memberikan dukungan bagi pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara.
Collections
- Akuntansi [1723]