Show simple item record

dc.contributor.authorNababan, Erikson Baharu
dc.date.accessioned2018-11-30T06:02:12Z
dc.date.available2018-11-30T06:02:12Z
dc.date.issued2018-09-18
dc.identifier.urihttp://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/1813
dc.description.abstractSumber daya manusia adalah satu unsur atau bagian yang terpenting dari suatu organisasi, terutama pada organisasi ekonomi seperti perusahaan.Oleh karena itu banyak sekali perusahaan yang mulai serius membangun dan mengembangkan sumber daya manusianya. Nilai sumber daya manusia akan tampak jelas ketika suatu perusahaan dijual artinya nilai beli perusahaan akan lebih besar daripada total nilai fisik dan aset pembiayaan jika sumber daya manusianya berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi dan keterampilan yang dapat memajukan perusahaan.Sumber daya manusia perlu dikembangkan secara terus menerusagar diperoleh kerja sumber daya manusia yang berkualitas dalam arti yang sebenarnya, yaitu pekerjaan yang dilaksanakan akan menghasilkan sesuatu yang memang dikehendaki.Kualitas bukan hanya bisa memenuhi semua syarat kualitatif yang dituntut pekerjaan itu, tetapi pekerjaan itu benar-benar dapat diselesaikan sesuai rencana.Konsep kualitas atau mutu dipandang sesuatu yang relatif, yangtidak selalu mengandung arti yang baik, dan sebagainya.Menurut mangkunegara “kualitas kerja adalah ukuran seberapa baik seorang karyawan dalam mengerjakan apa yang seharusnya ia kerjakan” .Kualitas atau mutu dapat mengartikan sifat-sifat yang dimiliki oleh suatuproduk barang ataupun jasa yang menunjukkan kepada konsumen kelebihan yang dimiliki oleh barang atau jasa tersebut. Kuantitas kerja adalah jumlah kerja yang dilaksanakan oleh seseorang pegawai dalam suatu periode tertentu. Hal ini dapat dilihat dari hasil kerja pegawai dalam kerja penggunaan waktu tertentu dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Menurut Mangkunegara “Kuantitas kerja adalah ukuran seberapa seorang karyawan dapat bekerja dalam satu harinya” .Dengan demikian kuantitas kerja dapat dilihat dari jumlah kerja dan penggunaan waktuku. Jumlah kerja adalah banyaknya tugas pekerjaanya, dapat dikerjakan. Penggunaan waktu adalah banyaknya waktu yang digunakan dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang yang dikoordinasi secara sadar, dengan sebuah batasan yang relative dapat diidentifikasi dan bekerja secara terus menerus untuk mencapai tujuan organisasi. Akibat terjadinya interaksidengan karakteristik masing-masing serta banyak kepentingan yang membentuk gaya hidup, pola perilaku, dan etika kerja, yang semuanya akan mencirikan kondisi suatu instansi atau organisasi. Salah satu yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan yaitu terwujudnya kinerja yang baik. Di dalam suatu organisasi tidak mungkin dapat dijalankan dalam mencapai tujuannya tanpa unsur manusia. Jadi peranan manusia sangat mutlak dalam meningkatkan kinerja suatu organisasi. Menurut Sutrisno“Kinerja digunakan sebagai dasar penilaian atau evaluasi dan sistem yang merupakan kekuatan penting untuk mempengaruhi perilaku karyawan oleh karena itu kinerja karyawan merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam upaya untuk mencapai tujuan yang maksimal’’ . Budaya organisasi adalah suatu sistem nilai yang diperoleh dan dikembangkan oleh organisasi dan pola kebiasaan terbentuk menjadi aturan yang digunakan sebagai pedoman dalam berfikir dan bertindak dalam mencapai tujuan organisasi.Budaya yang tumbuh menjadi kuat mampu memacu organisasi kearah perkembangan yang lebih baik.Budaya organisasi dapat mempengaruhi profesionalisme kinerja karyawan, karena menciptakan interaksi antar karyawan dan pola perilaku bagi karyawan untuk memberikan kemampuan terbaiknya dalam memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh organisasinya. Nilai-nilai yang dianut bersama dalam budaya organisasi membuat karyawan merasa nyaman bekerja, memiliki komitmen dan kesetiaan serta membuat karyawan berusaha lebih keras meningkatkan kinerja karyawan, dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Dalam rangka mewujudkan budaya organisasi yang cocok diterapkan pada sebuah organisasi, maka diperlukan adanya dukungan dan partisipasi dari semua anggota yang ada dalam lingkup organisasi tersebut. Jika terjadi perselisihan dalam lingkungan kerja organisasi maka pimpinan harus bisa bersikap bijaksana dalam menyelesaikan masalah yang ada, sehingga tidak muncul hal-hal yang membuat karyawan merasa tak nyaman dan merasa malas dalam bekerja. Begitu juga dengan kedisiplinan harus diterapkan dengan baik, agar tidak ada karyawan yang menganggur ketika bekerja ataupun bekerja pada hari libur (lembur). Dengan terciptanya lingkungan kerja yang kondusif, maka akan terbuka suatu kesempatan yang sangat luas untuk berkembangnya proses belajar atau saling belajar satu sama lain dalam bekerja. Mereka akan lebih bersemangat di dalam memecahkan semua persoalan yang timbul, baik dari dalam maupun luar organisasi.en_US
dc.subjectBudaya Organisasien_US
dc.subjectdisiplinen_US
dc.subjectKinerja Pegawaien_US
dc.titlePengaruh Budaya Organisasi Dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Taspen KCU Medanen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record