Show simple item record

dc.contributor.authorPERANGIN-ANGIN, DICO ANDREAS
dc.date.accessioned2024-01-26T04:08:15Z
dc.date.available2024-01-26T04:08:15Z
dc.date.issued2024-01-26
dc.identifier.urihttps://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/10081
dc.description.abstractPerkerasan jalan lentur memiliki masa layan yang terbatas dimana ketika masa layan telah habis jalan tersebut membutuhkan penanganan agar dapat kembali berfungsi dengan baik.Salah satu penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan tebal lapis aspal tambahan (overlay) padaperkerasan tersebut. Penelitian ini akan membahas dan evaluasi tiga pedoman desain perkerasan jalan lentur oleh Ditjen Bina Marga, yaitu: Metode Lendutan Pd T-05-2005-B, SDPJL Nomor 002/P/BM/2011 dan Manual Desain Perkerasa Nomor 04/SE/Db/2017 dengan studi kasus ruas jalan Namu Ukur – Batas Karo, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis perhitungan tebal lapis tambah menggunakan Manual Desain 2017 serta membandingkan dengan metode perhitungan perkerasan lentur sebelumnya yaitu binamarga 2011 dan 2005. Adapun hasil perbandingan menunjukkan dengan repetisi beban rencana sebesar 480.534 ESA untuk Manual Desain Perkerasa Nomor 04/SE/Db/2017, 297.444 ESA untuk SDPJL Nomor 002/P/BM/2011 dan 389.837 ESA untukmetode Pd T-05-2005-B maka perhitunganmenghasilkan tebal lapis tambah berturut- turut adalah 5,56 cm, 3,02 cm dan 3,10 cm.en_US
dc.subjectPerkerasan Lentur,en_US
dc.subjectOverlay,en_US
dc.subjectBenkelman Beamen_US
dc.titleANALISIS PERBANDINGAN TEBAL LAPIS TAMBAH (OVERLAY) PERKERASAN LENTUR MENGGUNAKAN BERBAGAI METODEen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record