ANALISIS PERBANDINGAN TEBAL LAPIS TAMBAH (OVERLAY) PERKERASAN LENTUR MENGGUNAKAN BERBAGAI METODE
Abstract
Perkerasan jalan lentur memiliki masa layan yang terbatas dimana ketika masa layan telah habis jalan tersebut membutuhkan penanganan agar dapat kembali berfungsi dengan baik.Salah satu penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan tebal lapis aspal tambahan (overlay) padaperkerasan tersebut.
Penelitian ini akan membahas dan evaluasi tiga pedoman desain perkerasan jalan lentur oleh Ditjen Bina Marga, yaitu: Metode Lendutan Pd T-05-2005-B, SDPJL Nomor 002/P/BM/2011 dan Manual Desain Perkerasa Nomor 04/SE/Db/2017 dengan studi kasus ruas jalan Namu Ukur – Batas Karo, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis perhitungan tebal lapis tambah menggunakan Manual Desain 2017 serta membandingkan dengan metode perhitungan perkerasan lentur sebelumnya yaitu binamarga
2011 dan 2005.
Adapun hasil perbandingan menunjukkan dengan repetisi beban rencana sebesar 480.534 ESA untuk Manual Desain Perkerasa Nomor
04/SE/Db/2017, 297.444 ESA untuk SDPJL Nomor 002/P/BM/2011 dan
389.837 ESA untukmetode Pd T-05-2005-B maka perhitunganmenghasilkan tebal lapis tambah berturut- turut adalah 5,56 cm, 3,02 cm dan 3,10 cm.
Collections
- Sipil [270]