dc.description.abstract | Tujuan dalam penelitian ini adalah, a) berapa pendapatan Usaha kacang sihobuk dalam pengolahan menggunakan drum dan kuali di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, b) Berapa besar nilai tambah kacang sihobuk dan Bagaimana distribusi nilai tambah atas tenaga kerja, modal dan manajemen dalam usaha pengolahan kacang tanah menjadi kacang sihobuk pada usaha pengolahan menggunakan drum molen dan pengolahan menggunakan kuali penggorengan di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, dan c)deskripsi pengadaan bahan baku kacang sihobuk pada pengolahan menggunakan drum molen dan pengolahan menggunakan kuali penggorengan di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara.
Penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan metode stratified random sampling, jumlah sampel untuk sampel pengolahan dengan drum molen dan kuali digunakan metode fixed sample size sampling dengan sampel masing- masing sebanyak 3 responden. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan kuisioner. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif untuk mencapai dan menjawab tujuan penelitian.
Hasil penelitian pada tujuan pertama menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan pengolahan Kacang Sihobuk menggunakan drum molen per Siklus Produksi di Kecamatan Sipoholon sebesar Rp. 802.425 dan rata-rata pendapatan pengolahan Kacang Sihobuk menggunakan kuali per Siklus Produksi di Kecamatan Sipoholon sebesar Rp. 1.251.513.
Hasil penelitian pada tujuan kedua menunjukkan bahwa pada Pengolahan menggunakan drum molen diperoleh bahwa nilai tambah pengolahan untuk 1 kg kacang sihobuk adalah sebesar Rp.41.885,2/kg. Keuntungan dengan faktor konversi sebesar 0,90 yang artinya 1 kg kacang tanah menghasilkan output sebesar
0,90 kg kacang sihobuk. Rasio nilai tambah yang diperoleh adalah 67,55% yang artinya nilai tambah tersebut tergolong tinggi. Sedangkan Pengolahan menggunakan kuali diperoleh bahwa nilai tambah pengolahan untuk 1 kg kacang sihobuk adalah sebesar Rp.43786,3/kg. Keuntungan dengan faktor konversi sebesar
0,89 yang artinya 1 kg kacang tanah menghasilkan output sebesar 0,89 kg kacang sihobuk. Rasio nilai tambah yang diperoleh adalah 71,4% yang artinya nilai tambah tersebut tergolong tinggi. Pada pengolahan menggunakan drum, distribusi nilai tambah yang diperoleh adalah yang didistribusikan pada pendapatan tenaga kerja sebesar 18,43%. Pada modal yaitu peralatan dan bahan penunjang sebesar 17,87% dan pada pengusaha (manajerial) dengan memperoleh tingkat keuntungan perusahaan sebesar 63,69%. Dalam analisa ini tenaga kerja yang diserap berasal dari Desa Situmeang Habinsaran dan Desa Hutaraja, maka 81,57% margin pengolahan kacang tanah tinggal di Desa tersebut. Sedangkan Pada pengolahan menggunakan kuali, distribusi nilai tambah yang diperoleh adalah yang didistribusikan pada pendapatan tenaga kerja sebesar 19,67%. Pada modal yaitu peralatan dan bahan penunjang sebesar 12,96% dan pada pengusaha (manajerial) dengan memperoleh tingkat keuntungan perusahaan sebesar 67,35%. Dalam analisa ini tenaga kerja yang diserap berasal dari Desa Situmeang Habinsaran dan Desa Hutaraja, maka 80,33% margin pengolahan kacang tanah tinggal di Desa tersebut.
Hasil penelitian pada tujuan ketiga menunjukkan bahwa pengadaan bahan baku dari pemasok dilakukan sebanyak 4 kali dalam seminggu, bahan baku berasal dari Desa Hutaraja, Desa Pahae, Desa Pagar Batu, Kelurahan Situmeang Habinsaran. Pemilik usaha pengolah kacang garing akan memasarkan kacang garing olahan secara langsung untuk pembeli di sekitar kecamatan sipoholon.
Saran dalam penelitian ini adalah kepada pengolahan disarankan untuk memperluas jaringan pemasaran kacang garing sehingga tidak hanya menjadi oleh- oleh khas di Kabupaten Tapanuli Utara dan mempertahankan cita rasa khas kacang | en_US |