HUBUNGAN SELF ACCEPTANCE DENGAN QUARTER LIFE CRISIS PADA MAHASISWA DI KOTA MEDAN
Abstract
Fenomena krisis emosional yang terjadi ketika seseorang berada pada proses emerging adulthood atau sering dikenal sebagai quarter life crisis, dalam penelitian ini diketahui bahwa mahasiswa mengalami kecemasan kehidupan dimasa depan, kurang percaya diri dengan kemampuannya, mendapatkan tekanan dari lingkungan ataupun orang tua, sehingga ditemukan bahwa quarter life crisis ini memberikan rasa khawatir, takut atas apa yang akan terjadi kedepannya dan membandingkan kehidupan diri sendiri dengan orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self acceptance dengan quarter life crisis pada mahasiswa di kota Medan. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa dikota Medan yang berusia 18 sampai 25 tahun dengan jumlah sampel sebanyak 143 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel yang menggunakan teknik purposive sampling, metode pengumpulan data menggunakan skala psikologi berupa skala likert yaitu skala self acceptance dan skala quarter life crisis. Data penelitian dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment dengan hasil perhitungan menujukkan nilai signifikansi antara skala self acceptance dan quarter life crisis diperoleh sebesar r = -.615 dengan taraf signifikansi p 0,000 < 0,05 hasil ini berarti terdapat hubungan signifikansi dan bersifat negatif antara variabel self acceptance dan quarter life crisis, dengan demikian hipotesis penelitian diterima. Pada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi self acceptance yang dimiliki mahasiswa maka akan semakin rendah pula quarter life crisis, dan sebaliknya jika semakin rendah self acceptance yang dimiliki mahasiswa maka akan semakin tinggi pula quarter life crisis.
Collections
- Ilmu Psikologi [302]