Agribisnis
https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/23
2024-03-28T09:15:10ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR MAYUR DI KECAMATAN TANAH JAWA DAN HUTABAYU RAJA, KABUPATEN SIMALUNGUN
https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/10263
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR MAYUR DI KECAMATAN TANAH JAWA DAN HUTABAYU RAJA, KABUPATEN SIMALUNGUN
MANURUNG, CHRISTINE ANGELINA
Penelitian ini dilakukan bertujuan: 1). Bagaimanakah pendapatan pedagang sayur mayur di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja Kabupaten Simalungun? 2). Bagaimanakah pengaruh modal usaha terhadap pendapatan pedagang sayur mayur di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja Kabupaten Simalungun ? 3). Bagaimanakah pengaruh jam kerja terhadap pendapatan pedagang sayur mayur di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja Kabupaten Simalungun? 4). Bagaimanakah pengaruh pengalaman usaha terhadap pendapatan pedagang sayur mayur di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja Kabupaten Simalungun ? 5).Bagaimanakah pengaruh Mobilitas Pedagang terhadap pendapatan pedagang sayur mayur di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja Kabupaten Simalungun? 6). Bagaimanakah pengaruh modal usaha, jam kerja, pengalaman usaha,mobilitas pedagang secara simultan terhadap pendapatan pedagang sayur mayur di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja Kabupaten Simalungun ?
Dalam Penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu dilakukan dipasar Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja, Kabupaten Simalungun. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive (sengaja), dengan pertimbangan bahwa 2 Kecamatan tersebut kurang lebih 75% mata pencaharian masyarakat adalah bertani dan minoritas usaha kecil seperti pedagang sayur mayur atau usaha lainnya. Pasar di 2 Kecamatan tersebut memiliki perbedaan hari/waktu berdagang, di Kecamatan Tanah Jawa hari/waktu berdagang dilaksana pada hari Senin dan Kamis, sedangkan di Kecamatan Hutabayu Raja dilaksanakan pada hari Rabu. Sampel dalam penelitian ini adalah 20 responden, dimana 10 responden berjualan di Kecamatan Hutabayu Raja dan 10 responden berjualan di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja.
Kesimpulan penelitian : 1). Variabel Modal usaha (X1) berpengaruh terhadap pendapatan pedagang sayur mayur yang ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,392. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung (33,115) lebih besar dari ttabel (2,093), artinya apabila modal naik sebesar Rp. 1 maka pendapatan pedagang sayur mayur naik sebesar Rp. 0,392. 2). Variabel Jam kerja (X2) berpengaruh terhadap pendapatan pedagang sayur mayur yang ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,371. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung (22,288) lebih besar dari ttabel (2,093), artinya apabila jam kerja naik sebesar Rp. 1 maka pendapatan pedagang sayur mayur naik sebesar Rp. 0,371. 3). Variabel Pengalaman berdagang (X3) berpengaruh terhadap pendapatan pedagang sayur mayur yang ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,028. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung (2,518) lebih besar dari ttabel (2,093), artinya apabila pengalaman berdagang naik sebesar 1 tahun maka pendapatan pedagang sayur mayur naik sebesar Rp. 0,028.
Berdasarkan penelitian disarankan : 1). Pemerintah Kabupaten Simalungun agar memperhatikan pedagang kaki lima di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja dengan mengalokasikan anggaran untuk penambahan modal, sebab modal sangat berpengaruh dalam berdagang sedangkan para pedagang sendiri susah untuk mendapatkan bantuan modal. 2). Berdasarkan hasil analisis, modal cukup berpengaruh terhadap pendapatan pedagang sayur mayur. Untuk itu, disarankan kepada para pedagang untuk meningkatkan modalnya agar usaha dalam berdagang sayur mayur. Dapat mengalami keuntungan yang meningkat. Peningkatan modal pada dasarnya dilakukan dengan tujuan untuk peningkatan volumen penjualan.
2024-03-25T00:00:00ZANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI CABAI MERAH DI KECAMATAN LIMA PULUH PESISIR KABUPATEN BATUBARA
https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/10262
ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI CABAI MERAH DI KECAMATAN LIMA PULUH PESISIR KABUPATEN BATUBARA
YANI, PUTRI INDRI
Penelitian ini mempunyai 2 tujuan penelitian yaitu : 1) Untuk mengetahui bagaimana pendapatan usahatani cabai merah di Kecamatan Lima Puluh Pesisir, 2)Untuk mengetahui bagaimana efisiensi usahatani cabai merah di Kecamatan Lima Puluh Pesisir.
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batubara. Penelitian dilakukan di Desa Pematang Tengah, Desa Tanah Itam Ilir, dan Desa Lubuk Cuik Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batubara dengan pertimbangan bahwa daerah ini merupakan daerah yang mengusahakan tanaman cabai merah dengan hasil produktivitas tertinggi, sedang, dan terendah. Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Desa Pematang Tengah, Desa Tanah Itam Ilir, dan Lubuk Cuik merupakan daerah yang terpilih oleh peneliti tersebut, dengan alasan karena berdekatan dengan tempat tinggal peneliti tersebut. Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
Jumlah sampel (responden) yang diambil yaitu sebanyak 30 responden, Penentuan jumlah petani cabai merah sampel dilakukan dengan menggunakan metode proportional sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis pendapatan, efisiensi usahatani cabai merah di Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batubara.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata total pendapatan usahatani cabai merah Per 1 (MT) di Kecamatan Lima Puluh Pesisir Kabupaten Batubara adalah sebesar Rp 3.803.633,33. Dan tingkat efisiensi usahatani cabai merah Per 1 (MT) di Kecamatan Lima Puluh Pesisir Kabupaten Batubara adalah R/C 1,18.
2024-04-25T00:00:00ZANALISIS NILAI TAMBAH DAN SISTEM PEMASARAN PADA USAHA PENGOLAHAN KOPI ARABIKA DI KECAMATAN SIDIKALANG KABUPATEN DAIRI
https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/10109
ANALISIS NILAI TAMBAH DAN SISTEM PEMASARAN PADA USAHA PENGOLAHAN KOPI ARABIKA DI KECAMATAN SIDIKALANG KABUPATEN DAIRI
MARBUN, BOBBY S.
Dalam penelititan ini didefinisikan beberapa masalah yaitu 1) Berapa besar nilai tambah pengolahan kopi arabika menjadi bubuk kopi dengan menggunakan alat penyangraian drum dan mesin roasting di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi ?, 2) Bagaimana distribusi nilai tambah atas bahan baku, tenaga kerja, modal dan manajemen dalam usaha pengolahan kopi arabika menjadi bubuk kopi dengan menggunakan alat penyangraian drum dan mesin roasting di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi ?, 3) Bagaimana sistem pemasaran (saluran pemasaran, margin pemasaran dan efisiensi pemasaran) bubuk kopi arabika di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi ?.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Untuk mengetahui nilai tambah pengolahan kopi arabika menjadi bubuk kopi dengan menggunakan alat penyangraian drum dan mesin roasting di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, 2) Untuk mengetahui distribusi nilai tambah atas bahan baku, tenaga kerja, modal dan manajemen dalam usaha pengolahan kopi arabika menjadi bubuk kopi dengan menggunakan alat penyangraian drum dan mesin roasting di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, 3) Untuk mengetahui sistem pemasaran (saluran pemasaran, margin pemasaran dan efisiensi pemasaran) bubuk kopi arabika di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi.
Dalam penelitian ini data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder. Populasi ada sebanyak 11 usaha pengolahan kopi arabika menjadi bubuk kopi yaitu 7 usaha pengolahan yang menggunakan alat penyangrai drum dan usaha pengolahan kopi arabika yang menggunakan alat penyangrai mesin roasting ada 4. Metode penentuan jumlah sampel berdasarkan alat penyangrai drum digunakan metode fixed sample size sampling dengan sampel sebanyak 2 responden.
Hasil dari Kesimpulan penelitian yaitu 1) Nilai tambah pengolahan kopi arabika menjadi bubuk kopi dengan menggunakan alat penyangrai mesin roasting adalah sebesar Rp27.450/kg. Rasio nilai tambah yang diperoleh dalam pengolahan kopi arabika menjadi bubuk kopi ini adalah 47,997% yang artinya nilai tambah tersebut tergolong tinggi. Nilai tambah pengolahan kopi arabika menjadi bubuk kopi dengan menggunakan alat penyangrai drum adalah sebesar Rp21.721/kg. Rasio nilai tambah yang diperoleh dalam pengolahan kopi arabika menjadi bubuk kopi ini adalah 42,59% yang artinya nilai tambah tersebut tergolong tinggi. 2) Distribusi nilai tambah menggunakan alat penyangrai mesin roasting adalah yang didistribusikan pada tenaga kerja sebesar 1,71%, imbalan tenaga kerja sebesar Rp500, dan bagian tenaga kerja sebesar 1,82%. Pada modal, diketahui harga bahan baku sebesar Rp28.000/Kg, sumbangan input lain sebesar 5,9% atau Rp1.740, nilai output sebesar Rp57.190 dan rasio nilai tambah sebesar 47,997% dan pada pengusaha (manajerial) dengan memperoleh keuntungan perusahaan sebesar Rp. 26.950 dan tingkat keuntungan 98,178%. Distribusi nilai tambah menggunakan alat penyangrai drum adalah yang didistribusikan pada tenaga kerja sebesar 4,35%, imbalan tenaga kerja sebesar Rp1.000, dan bagian tenaga kerja sebesar 4,6%. Pada modal, diketahui harga bahan baku sebesar Rp28.000/Kg, sumbangan input lain sebesar 5,56% atau Rp1.279, nilai output sebesar Rp51.000 dan rasio nilai tambah sebesar 42,59% dan pada pengusaha (manajerial) dengan memperoleh keuntungan perusahaan sebesar Rp20.721 dan tingkat keuntungan
95,39%. 3) Saluran pemasaran yang paling efisien adalah Saluran I dengan efisiensi pemasaran sebesar 2,5%. Saluran pemasaran di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi adalah efisien karena bagian yang diterima setiap lembaga pemasaran <50%.
2024-01-29T00:00:00ZANALISIS PENDAPATAN INTEGRASI DAN KONTRIBUSI USAHATANI KOPI DAN TERNAK KAMBING TERHADAP PENDAPATAN PETANI STUDI KASUS : BINAAN STARBUCKS DI DESA BEGANDING KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN KARO)
https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/10108
ANALISIS PENDAPATAN INTEGRASI DAN KONTRIBUSI USAHATANI KOPI DAN TERNAK KAMBING TERHADAP PENDAPATAN PETANI STUDI KASUS : BINAAN STARBUCKS DI DESA BEGANDING KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN KARO)
PARHUSIP, DIVIA YORETHA
Penelitian ini bertujuan 1.Untuk mengetahui tingkat pendapatan usahatani kopi dan ternak kambing di Desa Beganding Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo. 2. Untuk mengetahui efisiensi usahatani kopi dan ternak kambing di Desa Beganding Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo. 3. Untuk mengetahui kontribusi pendapatan usahatani kopi dan usaha ternak kambing terhadap pendapatan petani di Desa Beganding, Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo .
Metode penelitian data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif bertujuan untuk menafsirkan data yang berkenan dengan situasi yang terjadi secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antara variabel untuk mendapatkan kebenaran. Untuk menyelesaikan masalah pertama digunakan metode deskriptif yaitu menganalisis tingkat pendapatan usahatani kopi dan ternak kambing. Untuk menyelesaikan masalah kedua digunakan analisis R/C ratio yaitu menganalisis tingkat kelayakan usahatani kopi dan ternak kambing dan Untuk menyelesaikan masalah ketiga mengenai kontribusi usahatani kopi dan ternak kambing terhadap pendapatan petani
Hasil penelitian 1. total pendapatan usahatani kopi di Desa Beganding Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo rata -rata sebesar Rp4.565.939, dari ternak kambing dengan rata-rata Rp2.836.758. 2.Tingkat efesiensi usahatani kopi di Desa Beganding Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo yang menguntungkan sehingga layak diusahakan dengan jumlah rasio (R/C) adalah 2,1 atau > 1dan usaha ternak kambing dengan jumlah rasio (R/C) adalah 1,3. 3. Kontribusi pendapatan usahatani kopi terhadap pendapatan total petani di Desa Beganding Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo sebesar 56,25% dan kontribusi ternak kambing terhadap pendapatan petani 43,75%.
2024-01-29T00:00:00Z